Blora, Tuturpedia.com – Di tengah desakan publik untuk mengusut tuntas dugaan kasus cashback dan penyalahgunaan dana kunjungan kerja (kunker) di DPRD Kabupaten Blora, sejumlah elemen masyarakat mengambil langkah unik dan inspiratif yakni berencana mengirimkan karangan bunga ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora.
Aksi ini bukanlah bentuk protes, melainkan simbol dukungan dan penyemangat agar tim Kejaksaan memiliki moral dan semangat tinggi dalam mempelajari dan menuntaskan kasus dugaan korupsi yang sedang menjadi sorotan publik tersebut. Senin, (17/11/2025).
“Karangan Bunga Semangat” untuk Kejari
Karangan bunga yang rencananya akan dikirimkan dalam waktu dekat ini, diharapkan menjadi penanda bahwa publik Blora sangat menaruh harapan besar pada institusi penegak hukum.
“Ini bukan karangan bunga duka atau protes, melainkan ‘Karangan Bunga Semangat’. Kami ingin menunjukkan kepada Kejaksaan bahwa mereka tidak sendirian. Kami, masyarakat Blora, mendukung penuh langkah tegas Kejaksaan untuk mendalami dugaan kasus cashback dan Kunker di DPRD,” ujar salah Sulis, salah satu tokoh masyarakat.
Dugaan Praktik Cashback dan Penyalahgunaan Anggaran Kunker DPRD
Kabupaten Blora sebelumnya telah dilaporkan dan menuai desakan agar Kejaksaan membentuk tim khusus. Masyarakat menilai, kasus ini harus segera diurai tuntas karena berpotensi merugikan keuangan daerah hingga miliaran rupiah.
Simbol Harapan Publik
Pengiriman karangan bunga ini juga diartikan sebagai bentuk pengawasan partisipatif masyarakat. Dengan adanya karangan bunga, diharapkan perhatian penegak hukum di Blora tidak teralihkan, dan fokus tetap pada pengumpulan bukti dan penetapan status hukum atas dugaan yang ada.
“Kami tahu bahwa menangani kasus yang melibatkan wakil rakyat itu tidak mudah. Karena itu, kami kirimkan karangan bunga ini agar semangat Jaksa-jaksa di Blora terus membara, berani, dan tegak lurus pada hukum. Ini adalah harapan kami agar Blora bersih dari praktik-praktik koruptif,” tutupnya.
Aksi pengiriman karangan bunga ini diperkirakan akan menarik perhatian warga Blora dan menjadi starting point baru dalam dinamika pengawasan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Blora.
