Indeks
News  

Banjir di Grobogan Meluas ke 113 Desa, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem

Banjir di Grobogan telah meluas ke 113 desa. Foto: Laman BNPB.

Tuturpedia.com – Banjir di Grobogan, Jawa Tengah, semakin memperluas dampaknya hingga saat ini.

Peristiwa banjir di Grobogan yang dimulai sejak Rabu (13/3/2024) tersebut berasal dari aliran Sungai Lusi di bagian timur wilayah tersebut.

Informasi yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menggambarkan bahwa banjir kali ini memiliki skala yang lebih besar dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari. 

Tinggi air pada peristiwa banjir di Grobogan ini juga mencapai level yang lebih tinggi dan bertahan dalam durasi yang lebih lama.

Perluasan banjir di wilayah kabupaten tersebut diduga karena terusnya aliran air dari hulu Sungai Lusi, yang dipadukan dengan curah hujan yang masih cukup tinggi. 

Data dari Pantauan elevasi DAS Sungai Lusi menunjukkan kondisi pada level AWAS, mencapai 10.37 meter pada Sabtu (16/3/2024) pukul 01.00 WIB dini hari, yang sama dengan pantauan sebelumnya.

Secara geografis, Kabupaten Grobogan terletak di dataran rendah yang dikelilingi oleh Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng di utara dan selatan. 

Kondisi ini diduga menjadi salah satu faktor penyebab berlanjutnya banjir di Grobogan selama beberapa hari terakhir.

Kota Purwodadi Masih Terdampak Parah oleh Banjir

Menurut laporan dari Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan, pada Sabtu (16/3) pagi, wilayah tersebut masih tergenang banjir, membuat jalan protokol di pusat kota tidak dapat dilalui oleh beberapa jenis kendaraan.

Titik-titik terdalam genangan banjir di Kota Purwodadi terdapat di Perempatan Kencana, Tugu Patung Kuda, dan depan SMA Negeri 1 Purwodadi di jalan R. Soeprapto. 

Masyarakat diimbau untuk mencari jalur alternatif jika hendak melewati Kota Purwodadi dari arah Kota Solo, Blora, atau Pati.

113 Desa di Kabupaten Grobogan telah Terdampak Banjir

Dilansir dari laman BNPB, Senin (18/3), data dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan menunjukkan bahwa 113 desa dari 13 kecamatan telah terdampak banjir, mencakup 68% wilayah kabupaten. 

Lebih dari 6.746 rumah terendam banjir, dengan satu rumah mengalami kerusakan berat dan delapan lainnya mengalami kerusakan ringan. 

Selain itu, 65 fasilitas pendidikan juga terdampak, bersama dengan 4 tanggul sungai yang jebol dan luas lahan pertanian yang terendam mencapai 5.352,5 hektare, yang mengancam gagal panen.

Banjir juga memaksa 667 jiwa untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman, dengan tinggi muka air bervariasi antara 15 hingga 100 sentimeter. 

Dalam menanggapi kebutuhan logistik dan pangan bagi warga terdampak, Pemerintah Kabupaten Grobogan bersama unsur forkopimda mendirikan 43 dapur umum.

Pendistribusian makanan dari dapur umum tersebut terus dilakukan bersama proses evakuasi warga terdampak yang masih berlangsung.

Warga bersama TNI/Polri dan instansi terkait juga aktif melakukan penguatan tanggul sungai dan irigasi dengan kantong pasir dan tanah. 

Langkah ini diambil untuk mencegah meluapnya debit air sungai dan irigasi yang dapat memperburuk situasi banjir.

BNPB Imbau Masyarakat tetap Waspada karena Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di Jawa Tengah hingga Senin (18/3/2024). 

Kondisi cuaca seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Grobogan dan sekitarnya.

Demi mengantisipasi dampak bencana susulan, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. 

Jika terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama dengan jarak pandang yang rendah, masyarakat yang tinggal di lereng tebing atau bantaran sungai diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam mengurangi dampak risiko bencana. 

Koordinasi terus ditingkatkan antara masyarakat, instansi pemerintah, dan badan terkait dalam menghadapi situasi ini.

Sebagai langkah percepatan penanganan banjir di Grobogan dan sekitarnya, terutama di wilayah pantura bagian tengah, BNPB bersama BMKG, BRIN, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, TNI, dan instansi terkait lainnya tengah berupaya menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mulai dari Sabtu (16/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024) mendatang. 

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang terus mengancam wilayah tersebut.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version