Tuturpedia.com – Pasca erupsi, kondisi Pulau Ruang di Desa Laingpatehi, Sulawesi Utara terlihat semua bangunan rusak parah usai terkena abu vulkanik Gunung Ruang.
Dikutip Tuturpedia.com, Kamis (2/5/2024), berdasarkan video amatir yang beredar, terlihat dampak erupsi Gunung Ruang membuat Kampung Laingpatehi tak berpenghuni.
Bangunan di desa itu tertutup oleh abu vulkanik gunung yang erupsi kembali pada Selasa (30/4/2024).
Adapun para warga di sekitar sana sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari adanya erupsi susulan.
Sama seperti Desa Laingpatehui, kondisi di Pulau Tagulandang juga tertutup abu vulkanik dan menyebabkan sejumlah bangunan rusak.
Abu vulkanik tak hanya menyebabkan kerusakan di beberapa desa, namun juga menutupi area pelabuhan.
Hingga saat ini, pihak terkait terus melakukan evakuasi pada para warga untuk keluar pulau.
Salah satunya dilakukan oleh Pemkab Kepulauan Siau Tagulandang, Joi EB Oroh selaku Pejabat Bupati Sitaro yang membawa semua warga untuk dievakuasi keluar dari pulau.
“Intinya ya kesiapan dari misalnya di Siau untuk menerima pengungsi dari Tagulandang ke sini. Begitu pula kami juga sudah koordinasi dengan apabila ada warga yang ke Manado tentunya akan difasilitasi oleh Pemprov Sulawesi Utara,” ujar Joi EB Oroh.
Selain dievakuasi keluar pulau, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey juga berencana merelokasi sekitar 300 keluarga korban erupsi Gunung Ruang ke Kota Manado.
Nantinya para pengungsi ini akan ditempatkan di Bapelkes dan juga BPSDM.
“Kita lakukan apa relokasi, khusus Gunung Ruang mereka akan kita bawa ke Kota Manado. Kita sudah siapkan tempat untuk tempat pengungsian 300an lebih KK di Kota Manado,” ucap Olly.
Seharusnya pada Senin, 29 April 2024 merupakan berakhirnya masa tanggap darurat, namun lantaran Gunung Ruang kembali erupsi, maka masa tanggap darurat pun diperpanjang kembali.
Seperti yang diketahui, Gunung Ruang kembali meletus pada Selasa (30/4/2024). Abu dari erupsi ini bahkan sudah sampai ke Malaysia.
Selain itu, akibat dari meletusnya kembali gunung ini, sejumlah penerbangan pun dibatalkan.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.