Tuturpedia.com – Erupsi yang terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan aktivitas penerbangan terganggu.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman dephub.go.id pada Kamis (14/11/2024), sebanyak 1.668 orang penumpang pun dialihkan untuk menggunakan kapal perbantuan sebagai mobilitas keluar dari Labuan Bajo.
“Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 November hingga 12 November pukul 08.00 Wita, sebanyak 73 kapal perbantuan sudah dikerahkan dan sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo,” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan jika saat ini terdapat lima pelabuhan yang menjadi destinasi kapal perbantuan.
Empat di antaranya merupakan pelabuhan yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Pelabuhan Sape , Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima.
Sementara 1 pelabuhan perbantuan lainnya adalah Pelabuhan Benoa yang berada di Provinsi Bali.
Budi pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan memperhatikan keselamatan saat mengakses transportasi dari atau menuju Labuan Bajo, baik melalui jalur udara, darat, atau laut.
Ia menyebut akses laut dan darat saat ini dapat dipilih sebagai alternatif sembari menunggu dibukanya kembali jalur udara.
“Masyarakat dapat memanfaatkan kapal perbantuan terlebih dahulu menuju NTB dan Bali. Setelah itu, mengambil penerbangan melalui dua lokasi tersebut,” sambung Budi.
Sebagai informasi, Bandara Labuan Bajo kembali ditutup mulai Rabu (13/11/2024). Selain itu, empat bandara lainnya juga masih ditutup karena turut terdampak sebaran abu vulkanik dan belum memenuhi aspek keselamatan penerbangan.
Empat bandara tersebut yakni Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.
Sementara itu, sejumlah penerbangan rute Jakarta – Bali dan Jakarta – Lombok serta rute Bali – Australia juga mengalami pembatalan karena arah penyebaran abu vulkanik yang memengaruhi rute penerbangan tersebut.
“Demi alasan keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan pada rute-rute tersebut pada hari ini dan kami terus memantau perkembagan terkait hal ini,” tutup Budi Rahardjo.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah