Tuturpedia.com – Penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui air kencing tikus rentan terjadi di musim hujan.
Misalnya pada saat banjir, kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, hingga makanan.
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini bisa dibawa melalui hewan seperti tikus, anjing, babi, kuda, hingga sapi.
Pada manusia, penyakit leptospirosis dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga berat.
Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
Gejala Penyakit Leptospirosis
Mengetahui gejala penyakit leptospirosis penting untuk melakukan pengobatan sesegera mungkin. Dilansir Tuturpedia dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Minggu (7/1/2024) berikut ini gejala leptospirosis yang perlu diketahui:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Mual, muntah hingga tak memiliki nafsu makan
- Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
- Mata merah
- Sakit perut
- Diare
- Ruam atau bintik-bintik merah di area kulit
Banyak dari gejala penyakit leptospirosis yang kerap disalahpahami sebagai gejala penyakit lain. Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi penyakit leptospirosis mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Waktu antara seseorang yang terpapar bakteri leptospira hingga menjadi sakit yakni 2 hari– 4 minggu. Penyakit biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya.
Penyakit leptospirosis dapat terjadi dalam dua fase. Pertama, tubuh akan mengalami demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare, kemudian pasien mungkin pulih untuk sementara waktu, tapi kemudian sakit lagi.
Fase kedua akan terjadi lebih parah. Orang yang terinfeksi dapat mengalami gagal ginjal atau meningitis.
Pengobatan Leptospirosis
Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang disebutkan di atas. Gejala leptospirosis terkadang mirip dengan gejala penyakit infeksi lain sehingga perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter, guna mengetahui penyebab pastinya sebelum terjadi komplikasi.
Jika gejala penyakit leptospirosis sudah muncul, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik, seperti doxycycline atau penisilin. Pada pasien dengan gejala parah, dokter dapat memberikan antibiotik intravena.
Pencegahan Penyakit Leptospirosis
Risiko tertular leptospirosis dapat dikurangi dengan tidak berenang atau berendam di air yang mungkin terkontaminasi urin hewan, atau menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi tertular bakteri leptospira.
Ketika musim hujan seperti saat ini, waspadai tempat-tempat yang lembap dan dapat menjadi sarang tikus. Usahakan selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan, serta memakai alas kaki saat ke luar rumah.
Saat banjir, usahakan mencari perlindungan di tempat yang kering, dan menghindari berendam di air yang kotor. Sebab, air banjir dapat membawa bakteri leptospira dari kencing tikus, maupun perantara lainnya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda