Indeks

Ayah Mirna Merasa Ditipu Netflix Usai Lihat Tayangan ‘Ice Cold,’ Edi: Jangan Terkecoh!

Edi Darmawan merasa Netflix mengadu domba masyarakat. FOTO: Youtube Karni Ilyas Club
Edi Darmawan merasa Netflix mengadu domba masyarakat. FOTO: Youtube Karni Ilyas Club

Tuturpedia.com – Kasus pembunuhan kopi sianida yang sempat menggegerkan masyarakat Indonesia pada 2016 lalu kembali mencuat ke permukaan.

Hal ini disebabkan Netflix yang berinisiatif membuat film dokumenter mengenai kasus tersebut dan memberikan fakta-fakta baru yang cukup mencengangkan. 

Film dokumenter yang diberi judul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ ini sontak menjadi kontroversial karena beberapa pernyataan para saksi dan ahli yang terlibat di kasus tersebut.

Film ini memberikan sudut pandang yang sangat beragam, mulai dari sudut pandang kuasa hukum Jessica, ayah Mirna, pakar psikologi forensik, hingga reporter. 

Kejanggalan film ‘Ice Cold’ yang diklarifikasi ayah Mirna

Beberapa hal yang menjadi kontroversi dari film dokumenter ini adalah pengakuan dari Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, yang menyatakan diberi uang tutup mulut oleh ayah Mirna agar tidak banyak bicara mengenai sejumlah kejanggalan di kasus ini. 

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin. Dikutip dari wawancara di akun Youtube Karni Ilyas Club, Senin (9/10/23) ayah Mirna menjelaskan jika uang Rp 3 juta yang diberikan pada Reza hanyalah uang kasihan saja. 

Selain itu, pengakuan Jessica mengenai pemaksaan yang dilakukan Krishna Murti juga kembali dihadirkan.

Pada persidangan Jessica sempat menyatakan jika dirinya dipaksa untuk mengakui bahwa dirinya yang membunuh Mirna menggunakan sianida. 

Dari tayangan ini juga dijelaskan oleh ayah Mirna di wawancara eksklusif tersebut, ia mengatakan dirinya sangat mengenal Krishna Murti.

Ia juga membantah jika Krisna melakukan pemaksaan terhadap Jessica. 

Selain itu, kejanggalan lainnya juga datang dari bukti foto jenazah Wayan Mirna yang membiru.

Sementara, menurut toksikologi pada kasus tersebut jenazah yang terpapar sianida seharusnya meninggalkan jejak merah pada tubuhnya.

Pada wawancara eksklusif tersebut pun Karni Ilyas menanyakan mengapa kehadiran foto tersebut terkesan terlambat.

Edi Darmawan kembali mengklarifikasi kejanggalan tersebut. Ia menjelaskan jika dirinya memiliki foto Mirna dengan tubuh yang memerah.

Foto tersebut ia dapatkan dari seorang pembantu dari suster adik istri beliau sebagai kenang-kenangan.

Pada wawancara dengan Karni Ilyas tersebut juga Edi membagikan bukti video yang diduga detik-detik ketika Jessica memasukkan sianida ke minuman Mirna.

Pada video tersebut terlihat jika Jessica menggunakan sedotan untuk memasukkan racun dan diduga ayah Mirna dilakukan agar racun dengan intensitas pekat langsung masuk ke tubuh Mirna. 

Bukti ini menurutnya cukup untuk membungkam orang-orang yang ragu Jessica sebagai tersangka karena tidak adanya bukti kuat.

Ayah Mirna juga menyatakan jika video ini sengaja tidak ia hadirkan pada persidangan, sebab ia tidak ingin Jessica langsung dihukum mati. 

Edi Darmawan merasa ditipu Netflix

Selain mengklarifikasi berbagai kejanggalan dari kasus sianida yang menimpa anaknya, pada wawancara tersebut Edi Darmawan juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh platform Netflix. 

Ia merasa Netflix sudah mengadu domba masyarakat Indonesia yang sebenarnya sudah yakin akan keputusan tersangka yang diterima Jessica Wongso.

Ia juga merasa ditipu ketika melihat hasil akhir dari film dokumenter yang juga mengikutsertakannya. 

“Yang punya Netflix adalah Jessica Wong, di Singapura. Si bule ini avonturir, kamera aja dia sewa. Saya kena tipu sama dia,” jelasnya. 

Edi menyatakan siap untuk terus pasang badan hingga anaknya memperoleh keadilan dengan  terus meyakinkan masyarakat bahwa Jessica Wongso adalah tersangka. 

Tanggapan masyarakat mengenai film dokumenter Ice Cold

Pernyataan yang diberikan Edi Darmawan tak lantas membuat warganet merasa puas.

Jika dilihat dari media sosial X, sejak penayangan kasus ini banyak berbagai komentar yang timbul dan mempertanyakan kebenaran Jessica sebagai tersangka. 

Beberapa orang juga mengatakan jika pernyataan Edi Darmawan yang nampak ‘slengean’ memicu keraguan berbagai pihak. 

“Menurut saya yang bikin Kasus Kopi Sianida Jessica dan Mirna menjadi janggal adalah keterangan dari Edi Darmawan Salihin yg merupakan ayah Mirna!” tulis akun @samirullaaah_. 

“Yang psikopat narcissistic bukan Jessica, tapi Edi Darmawan Salihin,” tulis akun @caecilliamaura. 

“Nonton Karni Ilyas makin yakin kasus mirna tuh sebenarnya no case, cuma mungkin bapaknya ga terima dan minta kawan2nya buat ngusut tapi ga ketemu pelaku yang bisa dituduh, kecuali Jessica. gelagat narsistiknya 11-12 sama Doddy,” tulis akun @trafalgray. 

“Liat ini… liat ego dan kesedihan seorang ayah yang tiba2 anaknya meninggal, pasti akan membela mati2an dan itu harus. Tapi, ketika memiliki video yang memberatkan, kenapa tidak dibuka di pengadilan? Dengan alasan nanti terdakwa takut dihukum mati?” komentar @rahma_oma. 

Meskipun kejanggalan demi kejanggalan terus bermunculan, hal ini tak membuat perubahan pada vonis yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung.

Jessica Wongso hingga saat ini masih tetap menjalani masa hukuman selama 20 tahun dan mendekam di Lapas Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version