Tuturpedia.com – Terlepas dari anjloknya performa Manchester United di musim ini, kegagalan MU di Liga Champions tetap dianggap memalukan.
Sejak fase grup Liga Champions 2023/24 bergulir, United langsung mengawali matchday 1 dengan kekalahan atas Bayern Munich di Allianz Arena pada September kemarin.
Bahkan, skuad besutan Erik ten Hag kembali ditaklukkan sang juara bertahan Bundesliga pada matchday 6 yang berlangsung Selasa (12/12) dengan skor 0-1 di Old Trafford.
Dari total enam pertandingan fase grup, MU hanya mampu menang 1 kali dan menorehkan hasil imbang 1 kali.
Artinya, empat pertandingan sisanya dilalui dengan kegagalan meraup poin. Selain kalah dari Bayern dalam laga kandang maupun tandang, Setan Merah juga ditaklukkan Galatasaray pada bulan Oktober dan Copenhagen di bulan November.
Dari hasil yang diperoleh saja, jelas bahwa United tidak pantas untuk mendapatkan tempat di babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Ditambah lagi, gawang mereka bahkan harus kebobolan 15 kali dalam enam pertandingan fase grup. Satu-satunya klub yang menyamai “prestasi” tersebut hanya Antwerp, yang berada di dasar klasemen Grup H.
Sebagai klub dengan sejarah panjang dan lusinan trofi bergengsi, tak pelak bahwa Manchester United merupakan salah satu klub top tak hanya di Inggris ataupun Eropa saja, tapi juga di dunia.
Akan tetapi, jika melihat penampilan anak buah Ten Hag terkini, rasanya kurang pantas apabila masih menyejajarkan United dengan para jagoan Liga Champions musim ini, seperti Bayern Munich dan Real Madrid.
Jika bicara soal raihan trofi juara Liga Champions, Die Roten dan Los Blancos lebih pantas berbangga.
Dalam 10 musim Liga Champions terakhir, Bayern menjadi juara pada musim 2019/20. Sedangkan Madrid mendominasi dengan total 5 trofi Liga Champions.
Sementara itu, terakhir kali Manchester United jadi juara Liga Champions di musim 2007/08 setelah mengalahkan Chelsea.
Bahkan terakhir kali MU tampil di babak final sudah lewat dari 10 tahun yang lalu, tepatnya di musim 2010/11 saat berhadapan dengan Barcelona.
Tak hanya itu saja, Bayern selalu lolos ke babak 16 besar setiap tahun sejak musim 2008/09.
Pencapaian Madrid bahkan bisa membuat United makin minder: Los Blancos selalu lolos ke babak 16 besar sejak musim 1997/98.
Sedangkan MU telah terpental sejak fase grup sebanyak empat kali dari total sembilan edisi, dan belum pernah mencapai babak perempat final lebih dari satu dekade ini.
Sang pelatih, Ten Hag, mencoba memberikan pesan bahwa masih ada sisi positif bagi klub, meskipun kenyataannya tidak ada sama sekali.
“Masih ada banyak hal yang bisa diraih, dan untuk saat ini kami tentu bisa fokus ke Liga Inggris. Ini adalah level yang ingin kami mainkan (Liga Champions), jadi kami harus memberikan setiap upaya agar bisa berada di empat besar dan kembali ke Liga Champions musim depan,” tutur Ten Hag di hadapan media.
“Lalu tentunya kami bertanding di FA Cup. Jadi, ada banyak hal yang bisa diraih,” lanjutnya.
Padahal, United hanya sanggup membuat 5 tembakan dan 1 tembakan ke gawang pada malam di Old Trafford tersebut. Bahkan, satu-satunya tembakan ke gawang United masih melenceng di atas mistar gawang.
Jelas statistik yang mencengangkan, terutama bagi tim yang sadar betul bahwa mereka harus menang agar setidaknya bisa mengamankan jatah ke Liga Eropa musim ini.
Di satu sisi, MU berhadapan dengan tim yang sedang tidak berada dalam performa terbaiknya.
Bayern baru saja dibantai 5-1 oleh Eintracht Frankfurt di kandang pada Sabtu (9/12), dan pelatih Thomas Tuchel sama sekali tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya di Old Trafford.
Kebuntuan yang terjadi hingga menit ke-70 akhirnya dipecahkan oleh sang tamu setelah Kingsley Coman melakukan finishing apik atas umpan brilian yang dibuat oleh Harry Kane.
Melihat penampilan Kane malam itu, tak heran jika banyak penggemar United yang bersikeras bahwa klub kesayangan mereka seharusnya membajak kapten timnas Inggris tersebut alih-alih memboyong Rasmus Hojlund.
Para penggemar United yang masih setia di masa-masa sulit saat ini tentu sudah sangat familiar dengan kecemasan yang melanda selama melihat klub jagoan mereka bermain.
Ditambah lagi, musim ini United di era Ten Hag telah menorehkan sederet “rekor”. Salah satunya jadi klub Inggris pertama yang kebobolan 15 gol sepanjang babak fase grup Liga Champions.
Kekalahan dari Bayern pada Selasa malam tersebut juga menjadi kekalahan ke-12 Manchester United di semua ajang. Angka tersebut bahkan mengungguli total kemenangan yang diraih United (11 kemenangan).
Setelah hasil positif pasca membantai Everton 3-0 pada akhir November kemarin, artinya United baru menang 1 kali dalam 5 pertandingan.
Data tersebut jelas bukan bekal “lezat” bagi skuad Ten Hag yang akan melawat ke Anfield pada akhir pekan ini. Apalagi, mereka harus bermain tanpa Harry Maguire dan Luke Shaw yang mengalami cedera otot pada laga melawan Bayern kemarin.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda















