Jateng, Tuturpedia.com – Anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan suatu bangsa. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak yang tidak mendapatkan akses pendidikan secara layak.
Di tengah tantangan ini, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memiliki peran krusial dalam upaya untuk mengurangi angka anak tidak sekolah.Â
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, saat ditemui oleh Tuturpedia pada Senin (20/5/2024), menyampaikan bahwa salah satu strategi efektif yang diterapkan oleh Dinsos Blora adalah melalui pemberian pelatihan kepada anak-anak tersebut.
“Program pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinsos Blora bukan hanya sekadar memberikan keterampilan baru kepada anak-anak, tetapi juga memberikan dorongan dan motivasi agar mereka dapat kembali ke jalur pendidikan formal,” ucapnya.
“Melalui pembinaan dan pendampingan yang dilakukan dengan penuh kesabaran dan kepedulian, para petugas Dinsos mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan potensi setiap anak,” lanjutnya.
Selain itu, kerjasama antara Dinsos P3A dengan berbagai pihak terkait seperti lembaga pendidikan, komunitas lokal, serta orang tua siswa turut menjadi faktor penentu keberhasilan dari program ini.Â
“Sinergi antarstakeholder menjadikan upaya penanggulangan masalah anak tidak sekolah semakin kokoh dan berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Blora serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, harapan untuk menciptakan generasi cerdas dan berkualitas pun semakin nyata. Setiap langkah kecil menuju pembenahan sistem pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah,” ungkapnya.
Pihaknya, juga mengatakan bahwa melalui upaya konkret seperti program pelatihan bagi anak tidak sekolah, Dinsos P3A telah membuktikan komitmennya dalam memastikan bahwa tak seorang pun terpinggirkan dari hak-hak dasarnya untuk mendapatkan pendidikan.
Tak hanya itu, dirinya pun juga menyampaikan pesan penting kepada orang tua tentang pentingnya mencegah anak-anak dari putus sekolah.
Pesan ini memiliki dampak yang signifikan dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak.
“Menurut kami tingkat kesadaran orang tua sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan anak. Orang tua perlu memahami bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak mereka. Oleh karena itu, dukungan dan pemahaman dari orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tetap semangat belajar dan tidak putus sekolah,” terangnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Komunikasi yang terbuka dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah di sekolah atau faktor-faktor lain yang membuat anak ingin putus sekolah. Dengan adanya dialog yang baik, solusi-solusi dapat dicari bersama untuk menjaga kontinuitas pendidikan anak.
“Pada intinya, kami berharap agar para orang tua dapat lebih peduli dan aktif dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak mereka. Dengan kerjasama antara pihak sekolah dan rumah tangga, diharapkan angka putus sekolah bisa diminimalisir sehingga setiap generasi memiliki kesempatan meraih mimpi melalui pendidikan yang berkualitas,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda