Tuturpedia.com – Pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan sang tamu Liverpool pada Sabtu (30/09) berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi tim tuan rumah.
Akibatnya, Liverpool melorot ke peringkat 4 klasemen sementara dengan 16 poin, sementara Spurs berada di peringkat kedua dengan perolehan 17 poin.
Meski demikian, ketatnya persaingan di peringkat big 6 klasemen sementara Liga Inggris 2023/24 bukanlah highlight dari pertandingan weekend ini.
Pasalnya, kekalahan The Reds diwarnai dengan keputusan kontroversial wasit yang mengakibatkan dianulirnya gol Luis Diaz karena dianggap offside.
Kronologi Gol yang Dianulir
Melansir dari laman ESPN pada Senin (02/10), Mohamed Salah memberikan assist bagi Luis Diaz yang berbuah jadi gol ada menit ke-34.
Hanya saja, bendera offside diangkat begitu gol tersebut terjadi dan Darren England, wasit yang bertugas melakukan pengecekan Video Assistant Referee (VAR), mengecek videonya.
Setelah pengecekan dilakukan, gol tersebut dianggap tidak sah sehingga dianulir.
Akibatnya, skor yang awalnya menjadi 1-0 untuk Liverpool berubah kembali menjadi 0-0.
PGMOL Akui Kesalahan dan Wasit Diistirahatkan
Melansir pemberitaan dari laman Eurosport, pihak wasit langsung mengakui kesalahan tersebut.
Professional Game Match Officials Limited( (PGMOL) atau asosiasi wasit Inggris yang mengelola para wasit dalam pertandingan sepak bola profesional Inggris memberikan pernyataan bahwa keputusan menganulir gol Luis Diaz merupakan “human error yang signifikan”.
Dalam pernyataan resminya, PGMOL juga mengungkapkan bahwa mereka akan melaksanakan review penuh.
“Gol Luis Diaz dianggap offside oleh tim lapangan panitia pertandingan. (Kesalahan) ini adalah kekeliruan faktual yang jelas, dan harusnya bisa menjadi gol dengan intervensi VAR,” jelas PGMOL lebih lanjut.
Faktor Jetlag dan Kelelahan dari Uni Emirat Arab?
Buntut dari kontroversi weekend lalu, Darren England dan asistennya, Dan Cook, diistirahatkan dari pertandingan selanjutnya.
Dikutip dari laman Mirror, tugas Darren England pada pertandingan antara Nottingham Forest dan Brentford telah diganti menjadi ofisial keempat.
Sedangkan Dan Cook, yang seharusnya bertugas dalam pertandingan Fulham melawan Chelsea, dicoret dari daftar ofisial.
Terlepas dari pengakuan PGMOL dan keputusan yang menyangkut kedua ofisial tersebut, yang sekarang jadi sorotan adalah fakta bahwa England dan Cook rupanya sama-sama baru pulang dari tugas di luar negeri.
Mereka berdua rupanya sama-sama merupakan bagian dari tim wasit Inggris yang bertugas di pertandingan UAE Pro League di Uni Emirat Arab. Selain England dan Cook, ada juga Michael Oliver yang bertugas sebagai ofisial keempat dalam pertandingan Spurs lawan Liverpool dan wasit VAR pada pertandingan Brentford lawan Nottingham Forest.
Laga UAE Pro League tersebut rupanya berlangsung kurang dari 48 jam sebelum laga di Tottenham Hotspur Stadium berlangsung.
Seperti yang diinformasikan oleh Mirror, biasanya beberapa ofisial Liga Inggris memiliki tugas pada Kamis malam di ajang kompetisi Eropa. Setelah itu, mereka pulang ke Inggris untuk melanjutkan tugas di akhir pekan.
Hanya saja, perjalanan panjang dan waktu yang dihabiskan oleh England dan Cook dari Uni Emirat Arab ke Inggris menjadi pertanyaan apakah mereka berdua dalam kondisi yang fit untuk bertugas sebagai ofisial pada laga akhir pekan lalu.
Pernyataan Resmi Pihak Liverpool
Terlepas dari kontroversi tersebut, Liverpool membuat pernyataan resmi sebagai berikut, dilansir dari website Liverpool FC.
“Liverpool Football Club menerima pengakuan PGMOL tentang kesalahan mereka semalam. Jelas bahwa penerapan aturan permainan yang tepat tidak terjadi, sehingga integritas olahraga tersisihkan,” tulis Liverpool dalam pernyataan resminya.
“Kami menerima bahwa ofisial pertandingan bekerja di bawah tekanan, namun tekanan tersebut seharusnya diredakan, bukannya diperparah, oleh adanya dan implementasi VAR.”
Pihak Liverpool sangat menyayangkan tidak adanya waktu yang cukup untuk membuat keputusan yang benar, dan tidak adanya intervensi lanjutan. The Reds juga menyayangkan pengkategorian kesalahan tersebut sebagai “human error yang signifikan”.
“(Peristiwa) ini sangat penting bagi keterandalan proses pembuatan keputusan di masa depan karena berlaku bagi semua klub dengan pembelajaran yang digunakan untuk membuat peningkatan proses guna memastikan situasi seperti ini tidak terjadi lagi. Sementara itu, kami akan mencari opsi-opsi lain yang tersedia, mempertimbangkan kebutuhan jelas akan eskalasi dan resolusi,” pungkas pihak Liverpool.***
Penylis: K Safira
Editor: Nurul Huda















