Tuturpedia.com – Seorang juru kamera TV baru-baru ini melontarkan tuduhan bahwa kiper timnas Argentina, Emiliano Martinez, menampar dirinya setelah dikalahkan Kolombia 2-1 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Juru kamera tersebut, Jhonny Jackson, menuturkan kepada reporter Kolombia bahwa ia mendekati Martinez begitu pertandingan yang digelar Selasa (10/9/2024) malam waktu setempat itu berakhir ketika sang kiper tengah bertukar sama dengan pemain lainnya.
Dalam rekaman kamera Jackson, Emiliano Martinez yang biasa disapa Dibu itu terlihat memukul kameranya sehingga kamera tersebut jatuh.
“Tiba-tiba saja dia menampar saya,” ujar Jackson dalam wawancaranya pada hari Rabu (11/9/2024) kemarin.
“Saya merasa teramat sangat marah. Saya sedang bekerja, seperti halnya dia. Dia bertanding dan saya merekam dengan kamera saya,” lanjutnya.
Pada momen tersebut, sang juru kamera juga mengirimkan pesan secara lisan kepada kiper Aston Villa itu.
“Saya Jhonny Jackson, juru kamera yang Anda serang dalam pertandingan melawan Kolombia. Saya ingin memberi tahu kalau semuanya baik-baik saya. Semua orang pernah kalah dalam kehidupan mereka. Kekalahan ini jelas begitu bermakna bagi Anda, tapi lihatlah ke depan, Dibu,” tuturnya.
Jackson sendiri merupakan juru kamera yang bekerja untuk sebuah perusahaan penyedia rekaman untuk Caracol Television dan RCN Deportes.
Menanggapi insiden tersebut, Asosiasi Jurnalis Olahraga Kolombia alias ACORD segera menuntut FIFA untuk menindak aksi Martinez. Pasalnya, sudah sering pesepak bola menerima sanksi skors dalam insiden yang serupa.
Presiden ACORD, Faiver Hoyos Hernandez, sampai menyorot bagaimana tindakan sang kiper merupakan bentuk serangan terhadap kebebasan berekspresi dalam pernyataan resmi asosiasi.
“Sebagai otoritas jurnalis di negara ini, ACORD ingin FIFA memberikan sanksi terhadap Emiliano Dibu Martinez, yang bukanlah panutan bagi para generasi baru,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Hingga artikel ini ditulis pada Jumat (13/9/2024), belum ada pernyataan atau tanggapan resmi dari Martinez maupun CONMEBOL selaku badan organisasi sepak bola Amerika Selatan terkait insiden tersebut.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah