banner 728x250
Event  

Apel Hari Santri 2023, Jokowi: Santri Pilar Kekuatan Bangsa

Jokowi beri pesan khusus untuk para santri di Hari Santri 2023. FOTO: Laman Kemenag
Jokowi beri pesan khusus untuk para santri di Hari Santri 2023. FOTO: Laman Kemenag
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden RI Joko Widodo menjadi pembina pada Apel Hari Santri 2023 yang diselenggarakan di Tugu Pahlawan Surabaya pada Minggu (22/10/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Dalam pidatonya, Jokowi memberikan apresiasi terhadap kiprah santri sejak zaman perjuangan kemerdekaan sampai saat ini.

Selain Presiden Jokowi, turut hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil L, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Jatim.

Apel Hari Santri 2023 juga dihadiri oleh Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Achyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan jajaran PBNU.

“Santri pilar kekuatan bangsa, pondasi kekokohan bangsa, sudah terbukti sejak zaman perjuangan,” tegas Presiden Jokowi, dilansir dari kemenag.go.id pada Minggu (22/10/2023).

Menurut Jokowi, Indonesia mempunyai kekuatan besar karena sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar serta terdapat 36 ribu pesantren.

“Jumlah pesantren yang sangat banyak menjadi kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, dan penentu keberhasilan mencapai cita-cita,” ungkap Jokowi.

Kemudian, dia menceritakan awal adanya Hari Santri. Hal itu berawal dari kunjungannya ke salah satu pesantren di Malang, Jawa Timur. Ketika itu, beliau belum menjabat sebagai presiden.

“Saat itu saya belum Presiden. Setelah terpilih jadi Presiden, permohonan yang saya ingat dari pesantren di Malang, kita kaji dan tindak lanjuti. Lalu kita putuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden No 22 tahun 2015. Sejak itu kita punya Hari Santri,” terangnya.

Diketahui penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri atas dasar seruan Resolusi Jihad dari Hadratusy-Syaikh Romo Kyai Haji Hasyim Asy’ari.

Resolusi tersebut menegaskan bahwa melawan penjajah hukumnya wajib, fadu ‘ain, dan meninggal berperang melawan musuh hukumnya mati syahid.

“Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua, termasuk para santri terus berjuang untuk kepentingan bangsa, negara, dan umat,” pungkas Jokowi.

“Semangat Hari Santri harus terus dijaga sesuai konteks kondisi saat ini,” serunya.

Usai menjadi pembina apel pada Hari Santri 2023, dia juga mengimbau para santri untuk bekerja keras dan gigih dalam belajar untuk Indonesia.***

Penulis: Ixora F

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses