Tuturpedia.com – Kamu mungkin pernah mendengar istilah golput saat berbicara tentang pemilu, bukan? Istilah ini sering muncul ketika seseorang memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Tapi, tahukah kamu ada juga yang masih bertanya-tanya, “Kalau golput, bisa kena sanksi tidak, ya?”
Nah, pertanyaan ini penting banget, terutama kalau kamu ingin lebih paham tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. Yuk, kita kupas bersama biar semuanya jelas!
Bolehkah Kita Golput saat Pemilu?
Hak memilih dalam pemilu di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Dalam undang-undang ini, dijelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat memiliki hak untuk memilih dalam pemilu, baik untuk memilih presiden, anggota legislatif, maupun pemilu lainnya.
Undang-undang ini juga menegaskan bahwa hak pilih tersebut adalah hak konstitusional yang tidak bisa dipaksa, jadi kamu bebas untuk memilih atau tidak memilih atau golongan putih (golput). Tapi tentu saja, ikut serta dalam pemilu sangat penting demi menentukan arah negara ke depan.
Sanksi Golput di Pemilu
Golput sendiri secara spesifik disebutkan dalam undang-undang. Menurut undang-undang pemilu yang berlaku di Indonesia, hak memilih adalah hak konstitusional setiap warga negara, artinya kamu bebas memilih untuk menggunakan hak pilihmu atau tidak.
Jadi, meskipun golput tidak dilarang atau dikenakan sanksi, bukan berarti itu tidak berpengaruh sama sekali.
Secara hukum, tidak ada aturan yang memaksa kamu untuk memilih. Namun, tetap penting untuk diingat bahwa partisipasi dalam pemilu sangat memengaruhi masa depan bangsa. Jadi, meskipun tidak ada sanksi, keputusan golput tetap punya dampak! Berikut ini beberapa dampak dari golput:
- Mengurangi Partisipasi dalam Demokrasi. Salah satu dampak utama dari golput adalah berkurangnya tingkat partisipasi dalam proses demokrasi. Pemilu adalah sarana untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang akan menentukan arah kebijakan negara. Jika banyak orang golput, suara rakyat yang terwakili akan lebih sedikit dan itu bisa memengaruhi hasil pemilu.
- Memengaruhi Hasil Pemilu. Meskipun suara golput tidak dihitung, banyaknya orang yang golput bisa memengaruhi legitimasi hasil pemilu. Hasil yang didapat dari pemilih dengan sedikit, bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang terpilih.
- Mengurangi Akuntabilitas Pemimpin. Pemilu memberi kesempatan untuk memilih pemimpin yang dipercaya akan mewakili aspirasi rakyat. Jika banyak orang golput, pemimpin yang terpilih mungkin merasa kurang akuntabel kepada masyarakat, karena mereka merasa tidak semua suara rakyat dihitung.
- Dampak Sosial dan Moral. Ada juga dampak sosial, di mana golput bisa dianggap sebagai bentuk ketidakpedulian atau kekecewaan terhadap sistem politik yang ada. Ini bisa mempengaruhi pandangan orang lain tentang komitmenmu terhadap kemajuan negara.
Nah, itulah dia kerugian yang timbul jika kamu melakukan golput saat pemilu! Tentu kamu tidak mau pemimpin yang terpilih tidak sesuai dengan kebutuhan daerahmu, bukan? Yuk, pakai hak suaramu di setiap pemilu!***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah