banner 728x250

Apa Itu Egg Freezing? Kenali Prosedur dan Risikonya!

Prosedur dan risiko wanita melakukan egg freezing. FOTO: Unsplash.com/freestocks
Prosedur dan risiko wanita melakukan egg freezing. FOTO: Unsplash.com/freestocks
banner 120x600

Tuturpedia.com – Beberapa tahun terakhir, egg freezing telah ramai menjadi bahan perbincangan terutama di kalangan wanita.

Egg freezing berkaitan dengan kehamilan yang dialami oleh wanita, yang seiring bertambahnya usia, masa kesuburan akan menurun.

Dikutip dari laman Clue pada Rabu (6/9/2023), berikut penjelasan mengenai egg freezing.

Pengertian Egg Freezing

Egg freezing merupakan pembekuan telur atau kriopreservasi oosit, yaitu proses saat sel telur wanita (oosit) diekstraksi, dibekukan, dan disimpan untuk menjaga potensi reproduksi pada wanita saat mengalami masa subur.

Telur beku tersebut nantinya dapat dicairkan dan melewati prosedur yang disebut fertilisasi in vitro (IVF) untuk merealisasi kehamilan.

Proses Egg Freezing

Untuk melakukan metode egg freezing, memerlukan proses yang cukup panjang. Pasien perlu melakukan kunjungan ke dokter obgyn di klinik tepercaya untuk memulai proses pemeriksaan.

Hal ini disebut penyaringan, dokter akan memeriksa cadangan ovarium pasien, melakukan tes darah dan USG.

Selanjutnya adalah stimulasi ovarium, dokter akan membuat rencana berdasarkan usia, hormon, dan kondisi yang pasien alami.

Kemudian pasien akan diajari cara menyuntik diri sendiri dengan hormon gonadotropin untuk merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur.

Kemudian setelah proses tersebut dilakukan dengan pemantauan siklus yang terjadi, pasien pergi ke klinik untuk melakukan prosedur pengambilan telur dalam keadaan dibius anestesi.

Umumnya, pengambilan sel telur dilakukan melalui aspirasi ultrasonografi vagina, dan probe ultrasonografi dimasukkan ke dalam vagina pasien untuk menemukan folikel.

Telur yang terkumpul ini akan dibekukan melalui proses vitrifikasi, untuk membantu mencegah pembentukan kristal es selama proses pembekuan.

Telur beku akan disimpan di dalam tabung berlabel yang terendam dalam nitrogen cair guna mempertahankan suhu di bawah nol.

Peluang Kelahiran Hidup

Dikutip dari PBS, menurut American Society for Reproductive Medicine kemungkinan satu telur beku mewujudkan kelahiran hidup ialah sekitar 2 sampai 12 persen.

Dokter Samatha Pfeifer, ketua komite praktik American Society for Reproductive Medicine mengatakan, keberhasilannya bergantung pada beberapa faktor, seperti usia wanita, dan kualitas sperma pasangannya.

Risiko Egg Freezing

Menurut Dokter Samatha Pfeifer, ketua komite praktik American Society for Reproductive Medicine, metode ini berisiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), yang mengakibatkan beberapa wanita sakit.

Sebab, wanita merespons hormon terlalu agresif sehingga ovarium membengkak, merasa nyeri, disertai mual, muntah, dan sakit perut.

Sindrom hiperstimulasi ovarium cenderung terjadi pada wanita yang berusia 20-an dan 30-an, dan terjadi pada kurang dari 5 persen pasien.

Demikian penjelasan tentang egg freezing beserta metodenya. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin menjaga kesuburan di masa depan dan menghindari alasan kesehatan tertentu.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses