Jateng, Tuturpedia.com – Untuk mengantisipasi darurat sampah, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Blora, Jawa Tengah, Mochamad Mukhlisin berharap masyarakat bisa melakukan hal ini.
Mochamad Mukhlisin sampaikan masyarakat bisa mengubah sampah menjadi bernilai ekonomis sehingga dapat menambah perekonomian. Minggu, (19/11/2023).
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri sosialisasi Perda nomer 1 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan sampah yang dilaksanakan di Kelurahan Kauman, beberapa waktu lalu.
“Kita sudah lihat misalnya seperti di Yogyakarta dan sekitarnya darurat sampah. Walaupun di Blora belum bisa dikatakan itu darurat sampah tetapi mengantisipasi ini dan lebih pada membuat nilai ekonomis dari adanya sampah itu sehingga menambah perekonomian warga sekitar itu kan menjadi lebih baik adanya,” ucapnya, pada Minggu (19/11/2023).
Lebih lanjut, Cak Sin sapaan akrab anggota komisi C DPRD Blora ini, juga memberikan contoh desa yang sudah berjalan terkait dengan pengelolaan sampah.
Salah satunya adalah pemerintah Desa Ngampel. Pengelola bank sampahnya bersama bumdes dinilai kreatif karena adanya terobosan-terobosan baru sehingga berhasil menjalin kerja sama dengan bank sampah.
“Kemudian bank sampah pengelolanya itu dengan kerjasama dengan Pegadaian yang dikonversi menjadi tabungan emas dan itu ternyata mendapat respons yang baik di masyarakat. Kalau di situ bisa, kenapa di tempat lain tidak bisa, harusnya juga bisa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Blora, Desa Ngampel sering dikunjungi terkait pengelolaan sampahnya yang baik.
Sebab, terobosannya bukan hanya dikonversi menjadi tabungan emas, melainkan juga pengelolaan pupuk organik dari kotoran hewan.
Terlepas dari itu, menurutnya pengelolaan sampah di kabupaten Blora selalu ada perbaikan dari tahun ke tahun. Hal itu terbukti dengan keberhasilan Blora dalam meraih Adipura.
“Kita bicara sampah sekarang itu hanya pondasi dasar, lebih jauh nanti kita akan bicara tentang lingkungan hidup secara umum,” imbuhnya.***
Penulis: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda