Tuturpedia.com – Anies Baswedan mengungkapkan penyesalannya tidak bisa mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jakarta. Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah video yang dibagikan melalui media sosial X @aniesbaswedan pada Jumat (30/8/2024).
Anies menjelaskan keputusannya absen dalam Pilkada Jakarta periode ini sudah final. Ia pun mengakui sempat ditawari maju di Pilgub Jawa Barat, tapi dengan pertimbangan tidak dilanjutkan.
“Sudah final ya, saya tidak ikut kontestasi Pilgub Jakarta 2024. Kemarin kami juga menerima undangan, tawaran untuk ikut di kontestasi Pilgub Jawa Barat. Tapi, dengan pertimbangan berbagai faktor kami putuskan untuk tidak mengikuti kontestasi di Jawa Barat,” jelas Anies.
Anies berterima kasih kepada masyarakat yang sejak Pilpres Februari lalu selalu mendukung perjuangannya.
“Semua yang terlibat adalah pejuang yang luar biasa. Insyaallah kita akan terus berjuang untuk tujuan yang sama ke depan,” tuturnya.
Penyesalan Anies Tak Maju di Pilkada Jakarta
Mantan Gubernur Jakarta ini juga mengungkap penyesalannya lantaran gagal maju Pilkada Jakarta.
Sebab, ia banyak mendengar aspirasi masyarakat yang selalu membicarakan kesetaraan, keadilan, keinginan untuk Indonesia lebih maju, dan lebih sejahtera. Namun, Anies tidak dapat mewujudkan aspirasi tersebut lantaran gagal maju sebagai calon kepala daerah di Jakarta
“Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat ini, setelah pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi ‘Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan’,” ujar dia.
“Berat rasanya kalau tidak bisa menuntaskan usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat itu,” sambungnya.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat Jakarta, khususnya warga kampung yang telah menyalurkan aspirasi kepadanya.
“Kepada saudara-saudara semua, warga kampung di Jakarta, rakyat miskin kota, saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan, pembuat kebijakan,” ucapnya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah