Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyampaikan kesiapannya dalam mendukung Bank Air Susu Ibu (ASI) di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Desak Anies yang berlangsung pada Jumat (9/2/2024) di DBL Arena, Surabaya.
“Kami mendesak, harapannya semoga Pak Anies bisa lanjut dan mendengarkan aspirasi kami untuk mewujudkan Bank ASI Syar’i pertama di Indonesia,” ucap Dini.
Pasalnya, Bank ASI bukanlah suatu hal yang baru, melainkan sudah ada di Malaysia. Menurut Dini, Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim tentunya perlu memiliki Bank ASI Syar’i.
Setelah mendengarkan dan memahami pertanyaan dari Dini, Anies pun langsung menjawab pertanyaan tersebut.
“Apa yang Dini sampaikan, itu sangat penting dan harus jadi kesadaran bersama. Bahwa, bayi ini berhak untuk mendapatkan ASI eksklusif, ideal bila ada ibunya. Bila tidak ada ibunya, harus diberikan jalan keluar dan bila jalan keluarnya adalah Bank ASI, maka kita harus siapkan Bank ASI itu,” terang Anies.
“Jawabannya begitu, kami siap untuk dukung,” tambahnya.
Meskipun begitu, Anies ingin mengembalikan fokus dari pemerintahan, yaitu kesejahteraan keluarga.
“Kita sering kali lupa hal-hal mendasar yang bisa membangun bangsa ini hebat adalah bila keluarga itu kuat,” tegasnya.
Menurut Anies, dalam mewujudkan keluarga yang kuat diperlukan kehadiran dan bantuan dari negara.
“Ibu dan bapak di rumah belum tentu punya kemampuan parenting di era yang seperti sekarang ini. Karena itu, kemampuan parenting harus ditingkatkan, menjadi orang tua yang bisa mendidik dengan baik di abad 21. Itu mendasar sekali,” imbuhnya.
Sebab, kemampuan parenting berimplikasi pada pengetahuan mengenai nutrisi dan kebutuhan anak sesuai usianya. Dengan begitu, dapat menciptakan pendidikan dan pembekalan gizi serta kesehatan anak yang baik.
“Yang kita harus lakukan adalah memastikan keluarga-keluarga mendapatkan pendampingan yang cukup dari negara,” ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Tidak hanya pendampingan yang cukup, tetapi juga pendampingan yang serius. Anies menilai, sejumlah instrumen seperti PKK, Dasawisma, Jumantik, Kader Posyandu, Kader Posbindu dapat membantu pelaksanaan program-program pendampingan.
“Jadi insyaallah itu akan menjadi perhatian kami dan kita ingin reorientasi,” tutur Anies.
Lebih lanjut, Anies menegaskan bahwa negara harus hadir dan membantu dalam urusan kesejahteraan rakyat serta urusan kesejahteraan keluarga karena hal tersebut berdampak pada masa depan bangsa.***
Penulis: Ixora F
Editor: Annisaa Rahmah