Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengunggah sebuah postingan melalui akun di platform X-nya, @aniesbaswedan, pada Jumat (22/12/2023). Postingan tersebut berisi video dengan durasi 4 menit 46 detik yang disertai keterangan.
“Bantuin Gus Imin persiapan debat nanti malam. Simulasi tanya jawab pertanyaan sulit,” tulis Anies pada video tersebut.
Pada video yang berjudul “Bersyanda Bapack-Bapack” menampilkan Anies dan Cak Imin sedang melakukan sebuah permainan dengan saling melontarkan candaan.
Peraturan yang ditetapkan dalam permainan tersebut adalah suatu pihak akan mendapatkan poin jika lawannya tertawa.
Hingga akhir video, Anies berhasil memperoleh 2 poin, sedangkan Cak Imin memperoleh 8 poin.
Tanggapan Netizen Platform X
Beberapa saat setelah video tersebut diunggah, netizen pun memberikan berbagai tanggapan, baik lewat kolom komentar maupun lewat Quote Retweet (QRT).
“Jokes bapack-bapack di pos ronda sambil maen gaple,” tulis akun @gl*** pada kolom komentar.
Namun, terdapat satu tanggapan yang berbeda di QRT, yang ditulis oleh akun @Ha***.
“Saya mau tanya ke umat Islam, apakah layak huruf Hijaiyah Al-Qur’an dijadikan bercanda seperti ini? Saya Pribadi, tidak layak, apalagi disampaikan capres/cawapres. Silakan beropini baik-baik, gak perlu marah-marah. Coba tonton utuh vidio yang diposting Pak @aniesbaswedan ini,” tulisnya.
Akun tersebut juga mencantumkan potongan video pada durasi 2:25 hingga 2:53 dari akun Anies Baswedan.
“Apa yang terjadi kalau nun mati ketemu alif?” tanya Anies dalam video tersebut.
Cak Imin pun mengatakan bahwa jawabannya adalah 0 (nol), tetapi jawabannya tersebut salah. Akhirnya, ia pun menyerah untuk menjawab pertanyaan tersebut.
“Alifnya jundil (kaget). Ketemu nun mati, alif kaget,” jawab Anies diiringi tawa, lalu diikuti dengan anggukan Cak Imin.
Cak Imin pun mendapatkan 1 poin tambahan karena Anies tidak dapat menahan tawanya.
Menurut akun @Ha***, huruf Hijaiyah adalah sistem aksara dalam bahasa Arab yang digunakan dalam penulisan Al-Qur’an, sehingga sebaiknya menjadi ilmu dasar yang dikuasai oleh Umat Islam.
Menanggapi hal tersebut, netizen lainnya pun memberikan komentar yang berbeda.
“Huruf Arab kedudukannya sama saja dengan huruf Latin atau huruf Romawi. Apakah berita yang disajikan dari media Arab yang ditulis dengan huruf Arab derajatnya lebih tinggi dari media non-Arab yang ditulis dengan huruf Latin atau huruf Kanji? Kan ga juga. Lebay ah,” tulis pemilik akun @Go*** di kolom komentar.
“Aman, Bang. Orang Arab juga becandanya pake huruf Hijaiyah. Masa pake hurup Jawa? Awokwokwokwok Hidup lagi capek-capeknya, malah lewat postingan beginian,” tulis @Mu*** pada QRT.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda
