Tuturpedia.com – Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimjn Iskandar (AMIN) mengemukakan bahwa masalah yang terbesar ternyata bukan pada hari pelaksanaan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tetapi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya pemungutan suara.
Hal tersebut disampaikan oleh Anies Baswedan, Calon Presiden nomor urut 1, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, (20/2/2024) di Jakarta.
“Dari temuan sementara, kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS, tetapi kegiatan-kegiatan pra-TPS,” tuturnya.
Anies berpendapat bahwa setiap kegiatan yang berada di TPS berasal dari pengaruh luar yang memaksa rakyat untuk memilih paslon tersebut.
“Kegiatan yang membuat aktivitas di TPS itu dipengaruhi dan tidak mencerminkan aspirasi rakyat yang semula,” ucapnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan kualitas dari hasil pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat.
Dalam temuan Tim Hukum, sebagian bukan dari aspirasi rakyat, melainkan aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat.
Anies menegaskan bahwa temuan sementara menunjukkan bahwa masalah terbesar bukanlah berasal dari pelaksanaan dan sesudah TPS. Melainkan sebelum pelaksanaan TPS tersebut.
“ini yang bisa mengganggu demokrasi kita,” katanya.
Anies tegaskan kembali tentang pilihan rakyat terhadap calon presiden harus berdasarkan hati nurani dan aspirasi, bukan hasil provokasi agar tercipta pemilu yang jujur.
“Apapun pilihan sodara-sodara sekalian, harus memilih pilpres yang jujur apapun pilihannya,” tegasnya.
“Keberhasilan karena kejujuran akan menghasilkan kekuatan moral yang kuat, tapi keberhasilan yang tidak ditopang kejujuran, ia akan menghasilkan cacat moral yang berdampak besar,” pungkasnya***
Penulis: CR03
Editor: Nurul Huda
