banner 728x250

Anies Baswedan di Diskusi Spaces: Pemilih Harus Bijak dalam Memperhatikan Kebijakan Calon Presiden

Anies Baswedan sebut pemilih harus pertimbangkan kebijakan dalam memilih calon pemimpin. Foto: x.com/aniesbaswedan
Anies Baswedan sebut pemilih harus pertimbangkan kebijakan dalam memilih calon pemimpin. Foto: x.com/aniesbaswedan
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Capres RI nomor urut 1, Anies Baswedan, mengadakan Spaces atau diskusi daring lewat X (Twitter) bersama para pengikutnya.

Spaces ini diadakan pada Sabtu, 25 Februari 2024, pada akun Twitternya, @aniesbaswedan.

Melalui Spaces tersebut, Anies memberikan penjelasan kepada para pengikutnya terkait perkembangan Pemilu 2024.

Salah satu yang disebutkan Anies pada Spaces tersebut adalah untuk tidak asal memilih calon presiden.

Dilansir oleh Tuturpedia.com melalui Spaces yang bertajuk #AnieSpace, Anies menyebutkan bahwa pemilih yang bijak adalah pemilih yang tidak sekadar memilih berdasarkan preferensinya saja.

Pemilih harus memperhatikan program yang direncanakan calon presiden, apakah program itu tepat dan sesuai dengan kondisi negara atau tidak.

Masalahnya, jika seorang pemilih saja tidak mempertimbangkan dengan bijak pilihannya, itu akan berdampak besar bagi negara, ketika program tersebut terealisasi.

“Kadang-kadang kita itu enggak nganggap itu penting, pemilu itu. Sampai kita merasakan dampaknya. Contoh, kita ingin uang kuliah kita murah. Tapi ketika pemilu, kita enggak milih calon berdasarkan tentang kebijakan dia tentang uang kuliah. Pokoknya saya milih yang saya sukai sajalah, yang kira-kira rasanya cocok gitu, rasanya saya suka. Pilih dia, lalu ketika sudah bertugas, dia bikin kebijakan yang membuat uang kuliah mahal,” ucap Anies.

“Lalu kita bilang, kenapa kebijakan jadi mahal? Pertanyaannya, nah dulu ketika pemilu, kenapa enggak milih berdasarkan urusan kebijakan uang kuliah, ya? Inilah sebabnya kenapa kita harus memanfaatkan pemilu untuk kita menentukan arah kebijakan ke depan, bukan sekadar untuk memilih orang,” lanjutnya.

Anies juga menyatakan, memilih presiden bukan hanya siapa yang figurnya pantas diabadikan di kelas-kelas sekolah seperti tradisi negara pada umumnya.

Tetapi seorang pemilih juga dituntut untuk memahami dengan baik kebijakan yang diusulkan calon presiden tersebut.

“Pilpres itu bukan cuman menentukan foto siapa yang akan dipasang di ruang kelas dan ruang-ruang kantor. Tapi pilpres itu menentukan kebijakan apa saja yang akan kita pilih, yang itu terwakili oleh nama calonnya. Nah itu harus sering-sering digaungkan, pesan itu supaya ketika memilih berdasarkan faktor-faktor kebijakan tadi,” tambah Anies.

Pemilu 2024 sendiri sudah berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024 lalu, dengan hasil real count sementara Prabowo-Gibran 58.84%, Anies-Muhaimin 24.46%, dan Ganjar-Mahfud 16.7%.***

Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses