Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengumumkan komitmen kuatnya untuk mendukung perempuan yang bekerja dengan merencanakan pendirian daycare di ruang kerja lembaga pemerintahan.
Keputusan ini muncul sebagai respons terhadap realitas lapangan yang menunjukkan bahwa sekitar 1,7 juta dari total 11 juta perempuan berusia 20-24 tahun menghentikan pekerjaannya karena alasan pernikahan atau memiliki anak.
Anies menyoroti kompleksitas beban yang dihadapi perempuan dalam menjalani karier dan memutuskan untuk mengambil langkah konkret.
Pada Kamis (18/1/2024), di Desak Anies, Half Patiunus, Jakarta Selatan, ia menjelaskan bahwa salah satu solusi yang ditawarkan adalah pendirian ruang daycare di kantor pemerintahan.
Selain itu, Anies berkomitmen untuk membangun ruang laktasi yang nyaman bagi ibu yang sedang menyusui, tetapi tetap aktif bekerja.
Namun, ia menekankan bahwa pemenuhan janji ini memerlukan dukungan dan alokasi anggaran yang memadai.
“Masalah sudah menahun diselesaikan saja, jadi apa yang bisa dilakukan? Kita harus membangun daycare, tempat penitipan anak, kemudian ruang laktasi yang berkualitas di tempat-tempat kerja sebagai dukungan kepada perempuan yang bekerja agar dia tetap bisa bekerja sambil bisa merawat dan mengasuh anak-anaknya,’” ungkap Anies dalam pemaparannya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).
Anies juga membagikan pengalamannya dalam membangun 32 daycare di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa rencananya untuk mendirikan daycare bukanlah program baru, melainkan kelanjutan dari inisiatif yang telah ia terapkan di Jakarta.
Ia meyakinkan bahwa upayanya adalah untuk melanjutkan apa yang telah dijalankan di tingkat nasional.
Selain pembentukan daycare, Anies berjanji untuk memberikan tambahan jatah cuti bagi suami yang mendampingi istri mereka saat melahirkan.
Ia percaya bahwa peran aktif seorang suami dalam mendidik anak, terutama dalam 40 hari pertama pasca kelahiran, sangat penting.
“Kemudian yang kedua adalah terkait dengan suami, bapak-bapaknya, kami memiliki program bahwa yang harus mengurus anak kan bukan hanya ibu ya, tapi bapak juga. Nah cuti melahirkan untuk para suami itu biasanya hanya 2 hari, di berbagai tempat. Kami ingin mengubah itu 40 hari bagi suami,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah ini, Anies berusaha menciptakan lingkungan kerja yang mendukung perempuan dalam menjalankan peran gandanya sebagai pekerja dan ibu.
Menurutnya, pemenuhan janji-janjinya tersebut akan menjadi langkah positif menuju perubahan yang lebih baik untuk masyarakat dan keluarga Indonesia secara keseluruhan.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda















