Tuturpedia.com – Angkatan Laut Indonesia dan Rusia menindaklanjuti kesepakatan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara dua negara.
Pada hari Senin (4/11/2024), Angkatan Laut Rusia dan Indonesia melaksanakan latihan gabungan pertama mereka di Laut Jawa, dengan fokus memantapkan taktik kontra-terorisme dan pertahanan terhadap ancaman maritim tak berawak.
Dikutip dari laman Arise TV, Senin (11/11/2024), kantor berita Rusia, RIA, mengatakan bahwa latihan tersebut menyimulasikan pembebasan kapal yang ditangkap oleh teroris dan terlibat dalam latihan untuk memerangi kapal tak berawak, dengan menggunakan tembakan langsung dari artileri otomatis dan senjata ringan.
Pada latihan tersebut kapal-kapal Indonesia dan Rusia dari detasemen gabungan pun berlatih manuver dan komunikasi, yang nantinya akan digunakan untuk memeriksa kapal-kapal yang mencurigakan.
Bukan hanya itu, pelatihan juga dilakukan untuk melawan kapal-kapal tak berawak dengan tembakan dari dudukan artileri otomatis dan senjata ringan. Helikopter dek digunakan untuk berlatih tugas-tugas gabungan.
Latihan selama seminggu ini sejalan dengan komitmen Presiden Indonesia, Prabowo Subianto untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Rusia. Kolaborasi ini mencerminkan kebijakan luar negeri non-blok Jakarta yang sudah berlangsung lama, yang mendorong kerja sama dengan berbagai mitra global.
Armada Rusia diwakili oleh korvet Gromkiy, Rezkiy, Hero of the Russian Federation Aldar Tsydenzhapov, dan kapal tanker laut menengah Pechenga.
Selain itu, Fregat Indonesia I Gusti Ngurah Rai dan korvet Frans Kaisiepo bergabung dalam latihan tersebut. Indonesia diketahui melibatkan tujuh kapal perang pada pelatihan ini. Tergabungnya beberapa kapal ini dinilai dapat memperkuat pendekatan strategis Indonesia terhadap pertahanan melalui keterlibatan kolaboratif di kawasan Indo-Pasifik.
Jakarta telah lama memegang kebijakan luar negeri non-blok. Dilansir dari laman NHK, pada bulan Juli sebelum dilantik menjadi Presiden RI 2024-2029, Prabowo Subianto mengunjungi Rusia bertemu dengan Vladimir Putin untuk membuat kesepakatan hubungan antar dua negara.
Selain untuk memperkuat hubungan antar dua negara, Denih Hendrata, Panglima Komando Armada RI, mengatakan negaranya juga ingin menunjukkan bahwa pihaknya tidak berpihak pada siapa pun.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah