Jakarta, Tuturpedia.com — Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) , Edy Wuryanto, menilai respons pemerintah daerah terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) kesehatan masyarakat masih lemah dan perlu diperkuat. Kamis (04/12/2025).
Penilaian ini disampaikan Edy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemerintah Kabupaten Cirebon pada Senin (01/12). Dirinya, mengungkapkan bahwa berbagai insiden kesehatan yang terjadi belakangan menunjukkan ketiadaan mekanisme penanganan yang terpadu dan responsif di tingkat daerah.
“Mitigasi kesehatan itu kunci. Kita harus punya sistem yang siap, tidak boleh menunggu korban berjatuhan,” tegas Edy Wuryanto.
Sistem Deteksi Dini hingga Standar Baku Penanganan
Menurutnya, kesiapsiagaan harus dimulai dari hulu, yaitu dengan membangun sistem deteksi dini yang kuat, hingga penanganan awal yang terkoordinasi.
Lebih lanjut, Edy menekankan urgensi penetapan standar baku dalam penanganan kasus keracunan. Standar ini mencakup respons lapangan yang cepat, pencatatan kejadian yang akurat, hingga penyampaian informasi yang transparan kepada publik.
Pemerintah daerah harus memastikan fasilitas kesehatan memiliki kemampuan untuk memberikan penanganan cepat dan terstruktur sesuai prosedur.
Pengawasan Lintas Sektor dan Edukasi sebagai Bagian Pokok
Edy juga menyoroti pentingnya pengawasan keamanan makanan dan minuman. Ia mendorong adanya koordinasi yang solid antara lintas lembaga, seperti BPOM, Dinas Kesehatan, dan jajaran pemerintahan desa, agar pengawasan dapat berjalan efektif di tingkat akar rumput.
Ia menambahkan bahwa edukasi publik tidak boleh lagi dianggap sebagai agenda sampingan.
“Edukasi publik, menurutnya, tidak boleh menjadi agenda sambilan, melainkan bagian pokok dari upaya pencegahan,” jelasnya.
Pihaknya, menegaskan bahwa pembentukan sistem mitigasi bukan hanya soal teknis penanganan, melainkan membangun kesadaran masyarakat agar mampu mengenali risiko kesehatan sejak dini.
“Komisi IX siap mendukung penguatan kebijakan sektor kesehatan. Pemerintah daerah harus memiliki dorongan internal yang kuat agar setiap ancaman kesehatan dapat ditangani secara komprehensif dan tidak menimbulkan korban yang lebih luas,” tutupnya.















