Tuturpedia.com – Sekretaris Pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder mengatakan Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan pasukan militer tambahan ke Timur Tengah.
Tambahan pasukan bantuan ini dikirimkan setelah meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon Selatan pada pekan ini yang mengancam akan meledak menjadi perang habis-habisan.
Langkah untuk mengirim lebih banyak anggota layanan AS mencerminkan tren peningkatan kehadiran militer Amerika di kawasan tersebut sejak dimulainya Perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah pasukan AS melonjak dari sekitar 34.000 sebelum perang menjadi 40.000 menjelang akhir tahun 2023. Beberapa minggu yang lalu, jumlah itu naik menjadi hampir 50.000 ketika Menteri Pertahanan, Lloyd Austin memerintahkan dua kapal induk dan kapal perang mereka untuk tetap berada di wilayah tersebut.
“Demi kewaspadaan yang tinggi, kami mengirim sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk memperkuat pasukan kami yang sudah berada di kawasan tersebut,” kata Ryder pada hari Senin (23/9/2024).
Dilaporkan oleh Departemen Pertahanan pada bulan Juni 2024, jumlah total personel tentara Amerika yang ditempatkan di luar perbatasan AS melebihi 225.175 (165.830 di antaranya bertugas aktif).
Masuknya pasukan ini dimaksudkan untuk melindungi Israel serta aset, pasukan, dan 19+ pangkalan militer milik Washington di wilayah tersebut.
Angkatan Laut AS telah menempatkan dirinya di sepanjang tiga sisi Semenanjung Arab. Kapal perang angkatan laut tersebar di seluruh wilayah, dari Laut Mediterania bagian timur hingga Teluk Oman dan jet tempur angkatan udara dan angkatan laut ditempatkan secara strategis di beberapa lokasi agar lebih siap dalam menanggapi serangan apa pun.
Keberadaan dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah pada saat yang sama relatif jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, seiring meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas serta Hizbullah, yang keduanya merupakan kelompok militan yang didukung Iran, Pemerintahan Biden kembali memerintahkan angkatan laut untuk menempatkan kapal induk dan kapal perang mereka secara tumpang tindih selama beberapa Minggu pada beberapa kesempatan.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah