Tuturpedia.com – Jumlah korban tewas akibat gempa Jepang di Semenanjung Noto berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang terjadi (1/1/2024) sudah menjadi 64 orang per 3 Januari 2024.
Gempa Jepang yang datang di awal tahun 2024 ini menjadi gempa bumi paling mematikan di Jepang sejak tahun 2016.
Dilansir Tuturpedia dari laman Reuters (3/1/2024), ada perkiraan hujan lebat akan turun di daerah-daerah yang sebelumnya dilanda gempa Jepang.
Hal itu menciptakan kekhawatiran terjadinya tanah longsor, sehingga bisa menyulitkan upaya untuk membebaskan orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Lebih-lebih, banyak jalan terputus, infrastruktur pun rusak, sampai saat ini tingkat kerusakan masih belum dikonfirmasi setelah dua hari gempa Jepang berlalu.
Gempa Jepang: Aliran Listrik Terhenti dan Kekurangan Air
Dikutip Tuturpedia dari laman NHK, 33.900 rumah tangga di Prefektur Ishikawa tidak menerima aliran listrik di hari Rabu (3/1/2024) pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Di wilayah Noto, sekitar 9.400 rumah tangga di Kota Wajima dan sekitar 7.800 rumah tangga di Kota Suzu mengalami penghentian akses listrik.
Sedangkan di Prefektur Niigata, seluruh aliran listrik sudah kembali normal di hari Selasa (2/1/2024) malam.
Selain aliran listrik, air yang keruh juga menjadi permasalahan di Prefektur Ishikawa. Kurang lebih 95.000 rumah tangga di sana tidak mempunyai air bersih sampai pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Begitu juga dengan Prefektur Niigata, sebanyak 178 rumah tangga di Nishi-ku mengalami kekurangan air.
Adapun keran-keran tetap beroperasi di Kota Nagaoka, sayangnya air yang keluar berwarna keruh di 1.600 rumah tangga.
Para wali kota yang terkena dampak gempa Jepang kemudian meminta pemerintah untuk membuka jalan dan mengirimkan bantuan secepat mungkin pada pertemuan darurat bencana regional hari Rabu pagi.
“Bahkan mereka yang lolos dari maut pun tidak dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air,” ucap Masuhiro Izumiya, Wali Kota Suzu.
Meski begitu, pemerintah sudah berupaya mengirim bantuan. Namun, Wali Kota Wajima yaitu Shigeru Sakaguchi mengatakan sejauh ini baru menerima 2.000 makanan untuk sekitar 10.000 pengungsi.
Gempa Jepang: Sistem Transportasi Terganggu
Tidak hanya menghancurkan rumah-rumah, gempa Jepang ini menyebabkan jalur kereta api di jalur lokal Stasiun JR Echigo tidak dapat digunakan.
Tetapi, Perusahaan Kereta Api Jepang Timur sudah kembali beroperasi normal melewati Jalur Shinkansen Joetsu dan Hokuriku.
Jalan tol di Prefektur Ishikawa juga telah dibuka kembali untuk keperluan lalu lintas di hari Selasa kemarin.
Sementara Jalan Raya Nasional 8 di Kota Joetsu, Niigata masih belum bisa diakses karena ada bagian yang tertutup tanah.
Dalam konferensi persnya, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menyampaikan bahwa pemerintah Jepang membuka jalur laut untuk mengirim bantuan dan mengerahkan beberapa truk besar demi mencapai beberapa daerah terpencil.***
Penulis: Annisaa Rahmah