banner 728x250

Aku Wartawan, Jangan Dibanting!: Kericuhan di Depan DPRD Pati Menyasar Jurnalis

TUTURPEDIA - Aku Wartawan, Jangan Dibanting!: Kericuhan di Depan DPRD Pati Menyasar Jurnalis
banner 120x600
banner 468x60

Pati, Tuturpedia.com — Aksi kericuhan dan upaya paksa masuk oleh massa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, yang mengiringi sidang Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Pemakzulan Bupati Sudewo hari ini, Kamis (2/10/2025), dilaporkan telah menyasar profesi jurnalis.

Seorang wartawan yang tengah melakukan peliputan mengalami intimidasi non-verbal dan ancaman terhadap peralatannya.

Dalam video yang beredar, seorang jurnalis yang berusaha merekam momen kericuhan di gerbang DPRD Pati tiba-tiba diteriaki dan diancam. Suara teriakan yang terdengar jelas mencakup kalimat, “HP (handphone) dibanting!” dan penolakan keras terhadap kegiatan peliputan.

Jurnalis tersebut berulang kali membela diri dengan menegaskan identitasnya: “Aku wartawan, Mas! Aku wartawan!” sambil berusaha melindungi peranti rekamnya dari upaya perusakan.

Identitas Pelaku Intimidasi Masih Kabur

Insiden intimidasi ini terjadi di tengah suasana yang sangat tegang, di mana ratusan personel kepolisian sedang berupaya menahan desakan dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang ingin merangsek masuk.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan resmi mengenai identitas pihak yang melakukan intimidasi. Belum bisa dipastikan apakah pelaku berasal dari kubu massa AMPB yang pro atau kontra terhadap Bupati Sudewo, atau pihak lain yang sengaja menyusup di tengah kerumunan.

Ancaman ini menjadi perhatian serius, mengingat wartawan memiliki hak untuk melakukan peliputan jurnalistik di tempat umum, khususnya untuk peristiwa yang menjadi perhatian publik seperti sidang pemakzulan kepala daerah.

Pihak keamanan diminta segera mengusut dan mengidentifikasi pelaku intimidasi tersebut. Jurnalis di Pati mendesak agar semua pihak menghormati kerja pers dan menjamin keamanan serta keselamatan mereka saat menjalankan tugas di lapangan, terutama dalam situasi politik yang memanas.
Penulis: Lilik Yuliantoro || Editor: Permadani T.