BLORA, Tuturpedia.com — Hengki Wirawan Sundoro, nama yang tak asing lagi bagi warga Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali menarik perhatian publik dengan aksi kedermawanan yang kali ini menyentuh aspek kerelawanan dan kebersihan. Rabu, (19/11/2025).
Setelah dikenal luas karena kedermawanannya menyalurkan kitab suci Al-Qur’an ke tempat-tempat ibadah serta madrasah, dan masyarakat. pria berambut gondrong ini kini membuktikan bahwa sedekah tidak melulu berbentuk materi.

Aksi terbarunya adalah turun langsung membersihkan musholla dan masjid yang ditemukan dalam kondisi kotor dan kurang terawat. Dengan semangat tulus, Hengki Wirawan mengambil sapu, kain pel, dan peralatan kebersihan lainnya untuk memastikan tempat-tempat ibadah tersebut layak dan nyaman digunakan oleh umat.
Aksi nyata ini merupakan pesan kuat bahwa menjaga kebersihan tempat ibadah adalah bagian tak terpisahkan dari memuliakan ibadah itu sendiri. Ini menunjukkan komitmen total dari Hengki sapaan akrabnya, yang juga ikut menjamin kenyamanan spiritual bagi para jamaah.
“Pak Hengki tidak hanya memberikan donasi besar, tetapi juga memberikan contoh nyata kerendahan hati. Aksi bersih-bersih ini sangat menginspirasi, bahwa setiap orang bisa berbuat kebaikan, sekecil apa pun bentuknya,” ujar Yuliantoro salah satu warga setempat.
Kebaikan Hengki Wirawan Sundoro menunjukkan bahwa kedermawanan sejati adalah kepedulian holistik, mencakup donasi materi, pembangunan spiritual, hingga kerja bakti fisik.
Pesan Moral
Kisah Hengki Wirawan Sundoro mengajarkan kita definisi kedermawanan yang utuh. Pesannya adalah: Sedekah bukan hanya tentang uang, tetapi tentang waktu, tenaga, dan kepedulian. Beliau membuktikan bahwa kerelaan untuk kotor, demi membersihkan rumah ibadah, adalah bentuk amal yang luar biasa. Jangan pernah ragu untuk memberikan kontribusi nyata, bahkan yang terlihat sederhana seperti bersih-bersih, karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Kesan Membumi dan Menginspirasi
Melihat Hengky bukan hanya sosok seorang dermawan tetapi tetap mau turun tangan melakukan pekerjaan fisik seperti bersih-bersih, memberikan kesan kerendahan hati yang mendalam. Penampilannya yang gondrong namun hatinya penuh kepedulian, menunjukkan bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, tanpa melihat penampilan luar. Ia adalah teladan nyata bahwa amal jariyah harus dilanjutkan dengan amal nyata.
















