banner 728x250

Akses Air Bersih Makin Mudah, Program Desalinasi Pemprov Jateng Jangkau Warga Desa Pesisir

TUTURPEDIA - Akses Air Bersih Makin Mudah, Program Desalinasi Pemprov Jateng Jangkau Warga Desa Pesisir
Dok. Humas Pemprov Jateng
banner 120x600
banner 468x60

Demak, Tuturpedia.com – Harapan warga pesisir untuk mendapatkan air bersih yang layak konsumsi akhirnya jadi kenyataan. Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak kini bisa bernapas lega. Tak perlu lagi menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan air layak minum.

Selasa, 30 September 2025, menjadi hari bersejarah bagi desa ini. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin dan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo meresmikan fasilitas desalinasi yang telah lama dinanti warga.

TUTURPEDIA - Akses Air Bersih Makin Mudah, Program Desalinasi Pemprov Jateng Jangkau Warga Desa Pesisir
KPSPAMS BANJARSARI DEMAK

Fasilitas pengolahan air ini bukan sembarang instalasi. Teknologi desalinasi memungkinkan air payau—yang selama ini tak layak dikonsumsi—diolah menjadi air bersih yang aman dan sehat. Proyek ini adalah bagian dari program perluasan layanan air bersih Pemprov Jateng yang menggandeng Undip sebagai mitra akademis.

Siti Nurjanah, salah satu warga yang hadir di lokasi peresmian, mengungkapkan rasa syukurnya. Dulu, untuk mendapatkan air minum, ia harus membeli galon dari luar desa. Kini, air bersih bisa didapat dengan harga terjangkau dan tanpa repot menempuh jarak jauh.

“Alhamdulillah, sekarang enggak perlu ke mana-mana. Di sini sudah ada. Harganya juga ramah di kantong. Rasanya segar, enggak kalah sama air kemasan,” ujarnya penuh semangat.

Unit desalinasi ini dikelola oleh kelompok masyarakat lokal, yaitu KPSPAMS (Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi) Banjarsari Bergerak. Mereka bertanggung jawab mulai dari produksi hingga distribusi air bersih ke rumah-rumah warga. Operasional fasilitas ini sudah dimulai sejak Agustus 2025. Selama masa awal, air diberikan secara gratis sebagai bentuk uji coba dan sosialisasi.

Mulai 8 September lalu, warga dikenai tarif ringan—sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000 per galon. Pendapatan ini sepenuhnya digunakan untuk biaya operasional, termasuk perawatan instalasi dan pembayaran listrik.

Menurut Ketua KPSPAMS Banjarsari Bergerak, Ahmad Bahrudin, lokasi instalasi sengaja dipilih di Dukuh Brangsong, tak jauh dari embung Banjarsari, yang menjadi sumber utama air baku. Air yang dihasilkan pun telah melalui uji laboratorium dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

“Tiga hari lalu hasil lab-nya keluar, dan alhamdulillah airnya dinyatakan sangat baik. Aman untuk diminum,” jelas Bahrudin.

TUTURPEDIA - Akses Air Bersih Makin Mudah, Program Desalinasi Pemprov Jateng Jangkau Warga Desa Pesisir
Unit Desalinasi KPSPAMS Banjarsari Demak

Gubernur Luthfi dalam sambutannya menegaskan, proyek ini bukanlah program tunggal. Selain di Demak, tiga lokasi lain juga sedang dalam proses pengembangan di Kabupaten Brebes, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pati.

“Air bersih itu hak dasar masyarakat. Di Demak saja, fasilitas ini bisa melayani hampir dua ribu warga. Artinya, satu desa kini terjamin kebutuhan air minumnya. Dan ini semua lahir dari kolaborasi: pemerintah provinsi, Undip, dan pemerintah kabupaten,” ujar Luthfi.

Mengenai biaya listrik yang jadi tantangan dalam pengoperasian alat desalinasi, Pemprov Jateng berencana mengatasinya dengan penyediaan solar panel. Langkah ini diharapkan bisa menekan pengeluaran operasional dan membuat layanan lebih berkelanjutan.

Tak hanya soal kesehatan, Luthfi juga menekankan pentingnya air bersih dalam menurunkan angka kemiskinan dan stunting. Menurutnya, ketersediaan air minum layak menjadi indikator penting kesejahteraan.

“Kalau masyarakat sehat dan kebutuhan dasarnya terpenuhi, kita bisa menekan angka kemiskinan dan stunting secara signifikan,” tegasnya.

Acara peresmian juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah dan Bupati Demak Eisti’anah. Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Kini, warga Banjarsari punya masa depan yang lebih sehat dan layak—semua bermula dari setetes air bersih yang mereka peroleh dari tanah sendiri.***

Kontributor Jawa Tengah: Rizal Akbar