Tuturpedia.com – Baru-baru ini terjadi fenomena tornado di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, banyak warganet yang membagikan foto dan video terjadinya fenomena tersebut dan menyebutnya sebagai puting beliung biasa.
Namun, setelah fenomena ini semakin ramai dibicarakan di media sosial pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun memberikan tanggapan.
BRIN menegaskan bahwa fenomena tersebut merupakan tornado yang pertama di Indonesia.
Pihak BRIN pun tengah berupaya melakukan rekonstruksi dan investigasi angin tornado yang melanda kawasan Rancaekek di Kabupaten Bandung.
Setelah melihat foto dan video yang beredar di media sosial, BRIN mengatakan jika tornado memiliki skala kekuatan angin tornado memiliki minimal kecepatan angin mencapai 70 kilometer per jam.
Sementara puting beliung terkuat yang pernah tercatat memiliki kecepatan 56 kilometer per jam.
“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini,” kata Erna Yulihastin, Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, melalui akun X-nya, Rabu (21/2/24).
Bukan hanya di Rancaekek, diketahui fenomena ini juga merambah hingga ke Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar mengatakan, fenomena tersebut mengakibatkan rumah di lima kecamatan di dua kabupaten tersebut mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Terhitung hingga hari ini, akibat dari tornado di Rancaekek, terdapat 534 bangunan rusak yang telah terdata.
“Untuk wilayah terdampak di Kabupaten Sumedang itu ada di kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, sedangkan di Kabupaten Bandung ada Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi,” kata Hadi.
Menurut data Baadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di daerah terdampak Kabupaten Bandung ada sebanyak 223 rumah mengalami kategori rusak berat, kemudian 208 rumah kategori rusak sedang, dan 66 rumah masuk kategori rusak ringan.
Tidak ada korban jiwa dari fenomena tornado tersebut, tetapi tercatat ada sebanyak 33 orang mengalami luka-luka karena tertimpa puing-puing material.
Hingga saat ini, tim gabungan TNI dan Polri masih berada di tempat kejadian untuk bergotong-royong bersama warga membersihkan reruntuhan yang menimpa rumah warga.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda