Tuturpedia.com – Pasca gempa Kabupaten Garut berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB, pemerintah catat ada 41 rumah mengalami kerusakan dan tersebar di sejumlah kecamatan.
Sebanyak 41 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa ini tersebar dari beberapa kecamatan, mulai dari Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, Pameungpeuk, Cisompet, Sucinaraja dan Kecamatan lainnya.
Kerusakan yang dialami masuk dalam beberapa kategori, yakni ringan, sedang dan juga berat.
Dalam bencana gempa Kabupaten Garut kali ini, tidak ada korban jiwa, tetapi empat orang warga mengalami luka-luka. Hal ini disampaikan oleh Nurdin Yana selaku Kepala BPBD Garut.
“Ada 41 (rumah rusak) tersebar di beberapa kecamatan, kemudian total fasilitas kesehatan satu ini di pameumpeuk kemudian juga orang terluka ada empat orang,” uar Nurdin Yana, dikutip Tuturpedia pada Minggu (28/4/2024).
Adapun beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan sarana pendidikan juga ikut terdampak dalam gempa Kabupaten Garut ini, yakni Rumah Sakit Pameungpeuk milik pemkab Garut.
Selain fasilitas kesehatan, satu fasilitas pendidikan dan Benteng Bank BRI juga ikut terdampak bencana ini.
“Berdasarkan informasi yang didapat fasilitas pendidikan satu, dan kemudian terakhir di Cilawu itu ada Benteng Bank BRI satu yang agak yang jatuh,” lanjutnya.
“Beberapa rumah ada yang terkategori memang berat kemudian ada sedang dan juga ada yang ringan,” tukas Nurdin Yana.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memberikan instruksi kepada semua kepala perangkat daerah Pemda Provinsi Jabar untuk mendata dampak dari gempa yang terjadi.
Herman mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar terus berkomunikasi serta berkoordinasi dengan BPBD di Kabupaten/Kota untuk menghimpun data dan juga laporan terkait dampak gempa ini.
“Tim BPBD Jabar dan kabupaten/kota di Jabar saat ini sedang melakukan penghimpunan data dan laporan. Perkembangan informasi dan data terkait dampak gempa akan terus dilaporkan oleh BPBD,” Herman.
Herman juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tapi tak perlu panik.
“Imbauan kami kepada masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. Pantau informasi dari situs resmi BMKG dan BPBD setempat. Mohon juga untuk ikuti arahan dari pemerintah setempat,” ucapnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda