Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan terus membela dan mengawal kasus yang menimpa Juru Bicara Aiman Witjaksono.
Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar Pranowo ketika menghadiri kampanye akbar di Kota Cirebon, Sabtu (27/1/2024).
“Tadi malam, kami komunikasi karena ada tim Ganjar-Mahfud yang belum secara resmi bergabung, memberikan catatan ke pemerintah bahwa tidak boleh ada satu pun yang boleh mengintervensi rakyat, dan anak itu sekarang diperiksa oleh kepolisian. Namanya Aiman Witjaksono. Kami akan bela Aiman,” kata Ganjar.
Ganjar menyebutkan jika Aiman merupakan seorang jurnalis yang menceritakan keadaan dengan hak dan kebebasan jurnalismenya.
Ia juga menambahkan jika cara melawannya bukanlah dengan menangkap, tetapi dengan hak untuk menjawab.
“Aiman adalah seorang jurnalis yang sedang menceritakan keadaan dengan hak dan kebebasan jurnalismenya. Maka sebenarnya cara melawannya bukan menangkap, bukan memeriksa, tapi silakan Anda punya hak Jawab,” ujar Ganjar Pranowo.
Menurutnya, itulah bentuk dari kebebasan pers yang harus diperjuangkan.
“Itulah pers yang bebas yang saat itu diperjuangkan dalam era reformasi. Tim Ganjar-Mahfud hari ini akan mendampingi. Kita akan tanyakan pada penegak hukum apa sebenarnya yang terjadi,” imbuh Ganjar di Cirebon.
Sebelumnya, Aiman terjerat kasus pidana lantaran diduga telah melanggar pasal 14 ayat (1) dan atau Pasal 14 ayat (2) dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 mengenai Penyiaran atau Pemberitahuan berita bohong.
Aiman merupakan seorang jurnalis yang disebut tengah mengingatkan soal netralitas pada Pemilu 2024.
Kasus tersebut tak hanya menimpa Aiman, tetapi kasus serupa juga menjerat salah seorang relawan Ganjar-Mahfud yang bernama Palti Hutabarat.
Palti saat itu mengunggah konten berisikan rekaman suara terduga pejabat di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara yang mendukung salah satu pasangan calon peserta Pilpres 2024 di akun sosial media miliknya @paltiwest.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
