banner 728x250

AHY Sebut Demokrat Tegas Tolak Hak Angket Pilpres 2024: Tidak Ada Urgensinya 

AHY dan Demokrat menolak dengan tegas soal usulan hak angket Pilpres 2024. Foto: instagram.com/agusyudhoyono
AHY dan Demokrat menolak dengan tegas soal usulan hak angket Pilpres 2024. Foto: instagram.com/agusyudhoyono
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebut Demokrat menolak dengan tegas usulan hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024. 

Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (9/3/2024), meskipun begitu, AHY mengatakan jika pihaknya menghormati pengajuan hak angket. 

AHY juga menyebutkan alasan Partai Demokrat menolak tegas usulan hak angket PIlpres 2024 yang hendak digulirkan oleh kedua pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan 3 Ganjar-Mahfud. 

“Demokrat menolak, kami menolak secara tegas karena pertama walaupun kami menghormati, ya. Kami menghormati siapa pun di negeri ini yang menggunakan hak politik. Hak politik itu kan berbagai format, berbagai cara dan juga yang penting konstitusional, tapi bagi kami, kami menolak tegas. Mengapa? Karena bagi kami tidak ada urgensinya,” ujar AHY. 

Menteri ATR/BPN tersebut mengatakan jika pemilu sudah berjalan dengan aman dan damai.

Terlebih, melihat hasil dari perhitungan fisik sampai dengan hari ini, pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dibanding dua pasangan lainnya. Hal ini menurut AHY, menunjukkan realitas. 

“Kita tahu bahwa pemilu sudah kita jalankan, alhamdulillah berjalan dengan aman damai. Kalau ada kurang sana kurang sini ya wajar, tapi kalau melihat dari hasil paling tidak bukan hanya quick count tetapi penghitungan fisik sampai dengan hari ini, memang pasangan Prabowo-Giban itu memiliki nilai yang signifikan jauh lebih tinggi dibandingkan dua kandidat atau dua pasangan lainnya, ini sebuah realitas,” jelas AHY. 

AHY juga mengatakan dengan perbandingan suara yang jauh tersebut, sulit untuk melihat telah terjadi kecurangan secara terstruktur, kecuali jika hasil perolehan suara beda tipis.  

“Karena jaraknya juga jauh saya pikir sulit untuk punya narasi seperti Itu (kecurangan pilpres), argumentasinya enggak kuat, ya, monggo silakan kalau ada yang punya argumentasi yang lain sah saja. Ini negara demokratis, tapi bagi kami tidak cukup kuat karena jaraknya jauh kecuali jaraknya cuman beda-beda tipis 2-3% margin of error,” kata AHY. 

AHY juga menyampaikan dengan jarak perolehan suara sejauh itu sudah menjadi bukti dukungan rakyat kepada Prabowo memang besar. 

“Kalau jaraknya sampai seperti itu, ya,  bukan untuk menjadi besar kepala tetapi paling tidak menunjukkan bahwa memang dukungan rakyat kepada Pak prabowo. Jadi menurut saya apa yang tertera di hasil saat ini yang memang menunjukkan dukungan besar dan kuat dari rakyat,” pungkas AHY.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses