Tuturpedia.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung nasib partainya apabila masih bersama Koalisi Perubahan, yang mengusung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam kontestasi Pilpres 2024. AHY menyebut partainya akan hancur lebur jika masih bersama Koalisi Perubahan.
Mulanya AHY mengatakan, peristiwa pada September 2023 adalah hal yang tidak mudah dilalui Demokrat. Sebab, pada bulan tersebut, AHY gagal “dipinang” sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Padahal, sebelumnya Anies memutuskan untuk memilih AHY sebagai bakal cawapresnya pada 14 Juni 2023. Namun, faktanya partai NasDem sebagai salah satu partai pengusung Anies, justru memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres Anies dalam Pilpres.
“Coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur, betul? Kita tahu belum selesai semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, jadi kita ditinggalkan sendiri,” kata AHY di hadapan kader dan pengurus Partai Demokrat, dalam acara “Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Partai Demokrat,” di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024).
AHY mengaku bersyukur karena Demokrat pada akhirnya berkoalisi dengan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, yang mengusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Alhamdulillah, Tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Pak Prabowo. Artinya kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kita di dalam Pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontribusi untuk memperjuangkan hak-hak rakyat,” jelasnya.
Atas dasar itu, AHY mengingatkan kepada para kader Demokrat agar tetap bersemangat, berbenah diri. Sehingga, pada pileg 2029 mendatang bisa mendulang lebih banyak kursi nasional.
Situasi Partai Demokrat Sempat Jatuh Bangun
Dalam acara tersebut, AHY juga menjelaskan kondisi partai Demokrat dalam lima tahun ke belakang, yang dinilai tidak mudah.
“Proses yang kita jalankan dalam melakukan konsolidasi, menyusun strategi, langkah-langkah memenangkan Pemilu mengalami gangguan di sana-sini. Bukan hanya di internal, tetapi juga eksternal,” ucap dia.
Ketika mengalami konflik internal di periode 2010–2013 yang lalu, kata AHY, suara partai Demokrat merosot tajam, hingga 50 persen lebih pada Pemilu 2014.
AHY menyebut upaya-upaya pembegalan terhadap Partai Demokrat juga sempat dialaminya. Namun, dia menekankan kader-kader partai begitu solid.
“Nah kita tahu, di periode 2021 hingga 2023 kemarin, Partai Demokrat juga mengalami gangguan, bukan hanya internal tapi juga eksternal, yaitu pembegalan partai,” terangnya.
“Tapi, Alhamdulillah, Tuhan melindungi kita semua. Alih-alih partai kita hilang, dirampas atau bahkan dibuat supaya tidak lulus, tidak lolos parliamentary threshold. Tapi, partai kita justru semakin solid dan semakin kuat, berkat atau buah dari konsolidasi internal. Merapatkan barisan menghadapi musuh yang sama bersama ketika itu,” lanjut AHY.
Oleh karena itu, AHY berharap kader Demokrat semakin solid untuk menyongsong ke depan.
Dia pun mengingatkan bahwa saat ini partainya bukan merupakan oposisi pemerintah, tapi pendukung pemerintah.
Partai Demokrat, kata AHY akan fokus menyukseskan pemerintahan hingga Oktober 2024 dan mempersiapkan pemerintahan berikutnya untuk lima tahun ke depan.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda