Jakarta, Tuturpedia.com — Afgan kembali menggetarkan dunia musik Indonesia lewat single terbarunya berjudul “Kacamata”. Lagu ini menjadi tanda kembalinya sang penyanyi ke akar musik pop yang membesarkan namanya. Setelah tujuh tahun bereksperimen dengan lagu-lagu berbahasa Inggris, Afgan kini menyiapkan album Retrospektif sebagai penanda perjalanan musiknya.
“Album ini adalah perjalanan balik gue ke musik pop Indonesia,” ujar Afgan. “Buat gue, Kacamata itu simbolik banget. Selama 15 tahun karier, orang selalu ingat gue pakai kacamata dan nyanyi lagu pop.”
Makna di Balik “Kacamata”
Lagu ini bercerita tentang seseorang yang rela berubah demi cinta, hingga kehilangan jati diri. Namun, pada akhirnya, semua pengorbanan itu tak berarti karena ditujukan pada orang yang salah. Pesan yang disampaikan Afgan sangat dekat dengan realitas banyak orang—tentang bagaimana cinta bisa membuat seseorang lupa pada dirinya sendiri.
“Lagu ini jadi pengingat supaya kita jangan kehilangan diri hanya karena cinta,” kata Afgan. “Kalau lagi galau, dengar lagu ini biar bisa senyum lagi.”
Selain pesannya yang kuat, Kacamata dikemas dalam nuansa pop-R&B dengan ritme ringan dan lirik yang mudah dicerna. Afgan ingin pendengar merasa nyaman, bahkan saat sedang patah hati.
Proses Kreatif yang Mengalir Natural
Lagu ini lahir dari kolaborasi antara Afgan, Iqbal Siregar, Petra Sihombing, dan Kamga Mohammed. Ide awal muncul dari Iqbal yang membawa melodi reff catchy. Bersama Petra dan Kamga, lagu ini dikembangkan hanya dalam dua jam. “Prosesnya cepat, tapi semuanya nyatu banget,” ungkap Afgan.
Petra bertugas sebagai produser dan komposer, sedangkan Kamga berperan sebagai vocal director. Dalam dua bulan, semua proses mixing dan mastering rampung dengan hasil yang memuaskan. Menariknya, Afgan kali ini menonjolkan permainan gitar—sesuatu yang jarang terdengar dalam lagu-lagunya sebelumnya.
Video Musik dengan Pesan Simbolis
Disutradarai oleh Shadtoto Prasetio, video musik Kacamata menghadirkan Afgan dan Yuki Kato dalam adegan catur yang penuh makna. “Catur itu simbol dari hubungan cinta,” jelas Afgan. “Ada strategi, ada pengorbanan, ada momen di mana kita harus memilih.”
Estetika visual video ini menghadirkan suasana nostalgia era 90-an dengan sentuhan modern, menciptakan kesan segar namun familiar. Perpaduan konsep itu sejalan dengan semangat Retrospektif yang ingin merangkul masa lalu tanpa kehilangan nuansa masa kini.
Pesan untuk Pendengar
“Kacamata bukan cuma lagu cinta,” kata Afgan. “Tapi juga ajakan untuk berdamai dengan diri sendiri. Hidup nggak selamanya berat, kadang kita cuma butuh melihat dari sudut pandang baru.”
Kini, Kacamata sudah tersedia di berbagai platform digital dan menjadi pembuka dari album Retrospektif yang akan rilis pada November 2025 di bawah label Trinity Optima Production.