Tuturpedia.com – Meskipun sering kali dikaitkan dengan anak-anak, sebenarnya ADHD juga dapat dialami oleh orang dewasa.
Akan tetapi, apakah ada perbedaan antara ADHD pada anak dengan ADHD pada orang dewasa? Simak penjelasannya berikut ini!
ADHD pada Orang Dewasa
ADHD pada orang dewasa merupakan kelainan otak yang dapat memengaruhi perilaku penderitanya.
Beberapa di antaranya yang paling umum adalah kesulitan saat fokus, kecenderungan untuk bertindak secara impulsif, atau hiperaktivitas (level energi yang terlalu tinggi).
Berdasarkan data WebMD, ada sekitar 4 hingga 5 persen orang dewasa di Amerika Serikat yang menderita ADHD.
WebMD juga menjelaskan bahwa orang dewasa penderita ADHD juga mengalami kondisi ini ketika masih kecil. Meskipun banyak anak-anak penderita ADHD dapat mengatasi kondisi ini, sekitar 60 persen masih mengidap kondisi ini saat sudah dewasa.
Gejala ADHD pada Orang Dewasa
Penderita ADHD akan mengalami pola-pola tertentu yang mengindikasikan kondisinya, tergantung pada jenis ADHD yang ia idap:
- Inatensi, yaitu kesulitan fokus, berkonsentrasi, atau memperhatikan orang lain.
- Hiperaktivitas, yaitu tingkat energi yang terlalu tinggi, banyak bergerak, atau berbicara terlalu banyak.
- Impulsivitas, yaitu bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, atau kesulitan mengendalikan diri sendiri.
Beberapa penderita ADHD biasanya memiliki gejala inatensi. Sementara itu, ada juga yang memiliki gejala hiperaktivitas-impulsivitas.
Meski demikian, ada juga yang mengalami semua jenis gejala tersebut.
Contoh gejala inatensi seperti:
- Kesulitan untuk memperhatikan detail.
- Sering membuat kesalahan yang ceroboh.
- Kesulitan menjaga perhatian untuk tugas yang butuh waktu lama, seperti persiapan laporan, mengisi formulir, atau membaca artikel panjang.
- Kesulitan mengikuti instruksi dan kesulitan menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Kesulitan mengelola waktu, tugas, dan aktivitas.
- Sering kehilangan barang-barang seperti dompet, HP, atau kunci.
- Gampang terdistraksi oleh hal-hal kecil maupun yang tidak berkaitan.
- Sering lupa saat harus membayar tagihan, memenuhi janji, dan sebagainya.
- Kesulitan mendengarkan orang lain dengan cermat saat diajak berbicara.
Sedangkan beberapa tanda atau gejala hiperaktivitas dan impulsivitas seperti:
- Mengalami kesulitan luar biasa saat harus berdiam diri atau duduk diam dalam waktu yang panjang.
- Cenderung tidak bisa diam sama sekali.
- Mengetukkan jari, tangan, atau kaki terus-menerus.
- Sering bergerak-gerak saat duduk karena tidak bisa diam.
- Banyak berbicara.
- Cenderung langsung menjawab pertanyaan sebelum mendengarkan pertanyaan secara penuh.
- Kesulitan saat harus menunggu gilirannya sendiri, seperti ketika sedang mengantre.
- Menyela pembicaraan orang lain.
Dampak ADHD pada Orang Dewasa
Melansir dari National Institute of Mental Health, orang dewasa penderita ADHD biasa jadi tidak tahu tentang kondisinya.
Mereka biasanya merasa mustahil untuk mengelola tugas dan aktivitas sehari-hari, kesulitan mengingat janji, atau bahkan gampang berganti pekerjaan.
Bahkan, tugas harian seperti bangun tidur di pagi hari, bersiap-siap berangkat kerja, sampai di kantor tepat waktu, dan menyelesaikan pekerjaan secara produktif pun bisa terasa seperti tantangan bagi penderita ADHD pada orang dewasa.
Biasanya, penderita ADHD pada orang dewasa memiliki riwayat masalah di sekolah maupun tempat kerja sebelumnya.
Pada orang dewasa, ADHD bisa membuat mereka cenderung lebih suka melakukan jalan cepat dibandingkan menempuh proses bertahap yang semestinya.
Biasanya, penderita ADHD yang baru didiagnosis setelah dewasa belum pernah mendapatkan diagnosis saat masih muda karena alasan tertentu.
Misalnya karena guru dan keluarganya tidak cukup sadar akan tanda-tanda ADHD pada anak-anak, gejala ADHD yang dialami dulunya masih cukup ringan, atau masih mampu menangani kondisi ADHD sampai akhirnya memasuki dunia kerja.
Pada akhirnya, tidak ada kata terlambat untuk segera mendapatkan diagnosis dan penanganan ADHD yang tepat, maupun masalah kesehatan mental lainnya yang timbul bersamaan dengan kondisi ini.
Dengan penanganan yang tepat dan efektif, penderita ADHD beserta keluarga dan orang-orang di sekitarnya pun bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih optimal.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda