Tuturpedia.com – Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.
Penetapan bahasa Indonesia ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 pada sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO (20/11/2023) di Markas Besar UNESCO, Paris, Prancis.
Menanggapi hal tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, segera menggencarkan promosi bahasa Indonesia di Australia.
Atdikbud Najib menuturkan peluang baru yang harus diptimalkan untuk menguatkan promosi bahasa Indonesia di Australia, dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, pada Senin (18/12/2023).
Acara ini diikuti oleh Australia Indonesia Association (AIA) New South Wales (NSW), akademisi University of Sydney, Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Sydney, dan penggiat bahasa Indonesia dari University of New South Wales.
Sebagai informasi, untuk saat ini peningkatan penggunaan bahasa Indonesia telah menemukan dua kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan di Australia.
Kesempatan pertama yaitu kebijakan pemerintah federal Australia yang hendak meningkatkan literasi Asia kepada siswa Australia, meliputi dukungan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.
Kesempatan kedua yaitu adanya penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi oleh UNESCO. Hal tersebut membuat bahasa Indonesia menempati posisi baru yang harus segera disampaikan kepada warga Australia.
Apabila selama ini siswa belajar bahasa Indonesia lantaran kedekatan geografis dan sebagai sarana mengenal budaya, maka sekarang mempelajari bahasa Indonesia karena akan menjadi bahasa pengetahuan dan ekonomi dunia.
“Jika siswa Australia tidak belajar bahasa Indonesia, maka mereka akan tertinggal, mengingat bahasa Indonesia bukan sekadar bahasa kebudayaan, tapi pada masa depan bahasa Indonesia akan menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa ekonomi penting yang perlu dipelajari masyarakat dunia. Kenyataannya, saat ini bahasa Indonesia telah menyebar ke 54 negara di dunia,” terang Atdikbud Najib.
Menurut Atdikbud, setidaknya lebih dari 600 sekolah di Australia sudah mengajarkan bahasa Indonesia.
Maka dari itu, bahasa Indonesia menduduki posisi lima teratas bahasa asing yang dipelajari siswa Australia dengan jumlah pemelajar lebih dari 100 ribu siswa.
Sayangnya, mayoritas siswa Australia yang mempelajari bahasa Indonesia hanya tingkatan sekolah dasar dan hanya sedikit yang lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya.
Oleh karenanya, Atdikbud Najib mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menggencarkan promosi bahasa Indonesia di Australia.
“Dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, saya optimistis bahasa Indonesia akan kembali mendapat tempat terhormat yang diminati oleh siswa kelas 10 sampai 12, maupun oleh mahasiswa di universitas-universitas Australia,” pungkasnya.
Program Promosi Bahasa Indonesia di Australia
Najib sudah menyiapkan sejumlah program untuk memperkuat penggunaan bahasa Indonesia di Australia pada tahun 2024, salah satunya program pengiriman guru-guru bantu ke sekolah di Australia.
Menurut Patrick Hanna selaku presiden AIA-NSW, promosi bahasa Indonesia di New South Wales seharusnya difokuskan pada sekolah yang menjadi percontohan.
Jika memperkuat sekolah tersebut, maka bisa mendorong sekolah lain untuk mengembangkan bahasa Indonesia.
Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurni Buana memberikan dukungan atas agenda promosi bahasa Indonesia di NSW, termasuk pengiriman guru bantu ke sekolah-sekolah secara luas.***
Penulis: Ixora F
Editor: Annisaa Rahmah