Tuturpedia.com – Masih membekas di ingatan kita bagaimana ganasnya Novel Coronavirus menyebar ke seluruh dunia. Kejadian tersebut membuat dunia terisolasi dan mengubah berbagai tatanan kehidupan.
Pada 30 Januari 2020 yang lalu, World Health Organization (WHO) memberikan peringatan mengenai adanya virus baru yang mematikan. Lembaga kesehatan ini pun akhirnya menyatakan persebaran Novel Coronavirus sebagai darurat kesehatan global.
Sejak adanya peringatan tersebut hingga 25 Januari 2023, ada sebanyak 700 juta jiwa yang telah terkonfirmasi terjangkit dan 7 juta lainnya meninggal disebabkan virus mematikan ini.
Novel Coronavirus merupakan jenis baru dari Coronavirus yang ternyata sudah ditemukan sejak 2012 di Wuhan, China.
Dikutip dari laman UNICEF pada Rabu (6/9/23), Covid-19 merupakan virus baru yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis flu biasa.
Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini menjangkit beberapa warga yang diduga mengonsumsi makanan dari pasar hewan dan makanan laut di daerah tersebut. Diketahui, orang pertama yang terjangkit virus mematikan ini adalah pedagang dari pasar tersebut.
Hingga akhirnya, virus ini terus mewabah di Wuhan dan berhasil merenggut nyawa. Bagaimana bisa covid mematikan manusia?
Menurut Bappeda NTB, virus Covid-19 dapat menyebar melalui kontak langsung antara manusia dan manusia atau manusia dan hewan. Virus ini juga menyerang saluran pernapasan dan terlihat seperti flu biasa, tetapi dengan durasi yang lebih lama.
Virus ini dapat menyebar selama beberapa jam di permukaan dan dapat ditangani dengan disinfektan sederhana. Jika seseorang terjangkit, gejala yang akan dirasakan berupa demam, batuk, sesak napas, hingga pneumonia. Virus akan mati dengan rentang waktu 5-7 hari.
Jenis-jenis Virus Covid 2023
Virus Covid-19 bermutasi secara teratur dan sudah mengalami ribuan kali mutasi sejak pertama kali muncul pada 2021 lalu.
Namun, sebagian kecil mutasi mengubah virus secara signifikan. Dikutip dari Epicentre, berikut ini beberapa varian Covid yang sudah ada di dunia:
- Beta: Varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan
- Gamma: Varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Brasil
- Delta: Varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di India
- Omicron: Varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan* (mungkin pertama di Eropa Barat)
- Arcturus: Varian Covid-19 yang merupakan subvarian Omicron XBB.1.16
- Eris: Varian Covid-19 yang muncul di Inggris dan hasil mutasi varian Omicron.
Awal Covid-19 di Indonesia
Setelah menyebarnya virus Covid-19 di Wuhan, China, beberapa negara menarik warga negaranya dari negeri tirai bambu tersebut.
Hal yang sama dilakukan oleh Indonesia, ada sekitar 238 WNI yang dipulangkan dari China pada 1 Februari 2020.
Dengan menggunakan maskapai Batik Air, para WNI berhasil mendarat di Pulau Natuna, Riau untuk menjalani isolasi. Namun, bukan dari sini awal virus Covid-19 menyebar di Indonesia.
Awal mula Covid terdeteksi adalah ketika dua warga Depok yang baru berkunjung dari sebuah pesta dansa.
Mereka diketahui melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, yaitu warga negara Jepang. Sontak informasi tersebut tersebar dan membuat geger warga Indonesia.
Pemerintah mengambil langkah cepat dengan melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), vaksinasi, mempublikasi upaya pencegahan, dan menyuarakan penggunaan masker di ruang publik.
Kondisi yang memprihatinkan pun terus terjadi. Mulai dari banyaknya nyawa melayang, ekonomi yang terhimpit, hingga kesehatan mental masyarakat yang terganggu.
Meskipun begitu, atas kerjasama Pemerintah dan masyarakat yang berupaya mengakhiri pandemi ini, akhirnya Indonesia berhasil mengatasi virus yang hingga kini masih ada.
Setelah 3 tahun berlalu, akhirnya masa Pandemi Covid -19 di Indonesia resmi dicabut pada 21 Juni 2023 yang lalu. Sementara itu, WHO juga telah mencabut status darurat Covid-19 pada 5 Mei 2023.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
