Yogyakarta, Tuturpedia.com — Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Yogyakarta kembali menjadi magnet wisatawan domestik. Gelombang kunjungan khususnya dari berbagai daerah di Jawa dan sekitarnya membuat arus moda transportasi dan hunian akomodasi melonjak tajam.
Seperti dikemukakan Vice President Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI), Anne Purba, aktivitas kereta api di Yogyakarta selama masa Nataru menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata pelanggan per hari mencapai ribuan orang, mulai dari kereta api jarak jauh hingga layanan Commuter Line dan kereta bandara.
“Stasiun Yogyakarta berperan strategis sebagai simpul mobilitas selama masa Nataru, melayani rata-rata lebih dari 50 ribu penumpang per hari,” ujar Anne.
Dengan lonjakan volume penumpang, KAI memperkuat posko keamanan dan operasional di sejumlah titik stasiun utama untuk memastikan layanan berjalan tertib dan lancar. Penumpang pun disarankan datang lebih awal dan menggunakan aplikasi resmi untuk pemesanan tiket serta mendapatkan informasi terbaru.
Okupansi Hotel Capai 70% di Kawasan Malioboro
Fenomena padatnya perjalanan tidak hanya terlihat di rel kereta, tetapi juga pada sektor pariwisata dan perhotelan. Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, tingkat hunian kamar hotel di pusat Yogyakarta—terutama sekitar Malioboro—telah mencapai sekitar 70 persen menjelang puncak liburan akhir tahun.
Deddy menjelaskan bahwa banyak wisatawan tiba tanpa reservasi awal, sehingga okupansi naik drastis secara langsung. “Sebagian besar tamu memilih memesan kamar saat tiba di kota, baik melalui hotel secara langsung maupun online travel agent,” ujarnya menyoroti fenomena go-show booking yang tengah terjadi.
Meski banyak hotel sudah penuh di pusat kota, masih tersedia pilihan akomodasi lain seperti villa, homestay, apartemen, dan indekost harian yang menjadi pilihan wisatawan terutama yang belum memesan jauh hari. Namun, Deddy juga mengingatkan wisatawan untuk berhati-hati terhadap penipuan reservasi, terutama pada tempat menginap yang tidak berizin atau muncul melalui peta daring yang tidak resmi.
Persiapan Menjelang Puncak Liburan
Dengan tren yang meningkat, pelaku usaha pariwisata di Yogyakarta optimistis okupansi hotel bisa terus naik hingga menyentuh atau bahkan melampaui prediksi awal. Pengunjung yang berencana liburan akhir tahun di Yogyakarta disarankan merencanakan perjalanan dan melakukan reservasi sejak dini agar tidak kehabisan kamar serta mendapatkan pengalaman berwisata yang nyaman dan menyenangkan.















