Sleman, Tuturpedia.com – Pendakian ilegal di Gunung Merapi kembali menelan korban setelah tiga pendaki nekat menaiki gunung berapi aktif tersebut pada Sabtu (20/12/2025). Dua dari tiga pendaki berhasil dievakuasi, namun satu orang masih belum ditemukan hingga Senin (22/12). Tim SAR gabungan terus menyisir medan berat di lereng Merapi, berharap bisa menemukan korban yang hilang tersebut.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Muhammad Wahyudi, mengatakan bahwa dari tiga pendaki yang melakukan kegiatan ilegal tersebut, satu ditemukan dalam kondisi selamat meski mengalami cedera pada kaki. Sementara satu lagi masih dalam pencarian intensif hingga berita ini ditulis. “Kami mohon doanya agar segera ditemukan,” ujar Wahyudi kepada wartawan.
Peristiwa bermula ketika ketiganya mendaki lewat jalur Kalitalang, Klaten, dan berhasil mencapai Pasar Bubrah. Saat turun, mereka memilih melanjutkan melalui jalur Sapuangin, yang dikenal memiliki vegetasi sangat rapat dan medan sulit dilalui. Kejadian ini membuat proses evakuasi semakin rumit terutama ketika salah satu pendaki mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan langkahnya.
Dalam perjalanan turun, kelompok mengalami peristiwa yang lebih buruk ketika salah satu dari dua pendaki yang mencari bantuan terperosok ke jurang, meskipun akhirnya berhasil mencapai permukiman dan ditemukan oleh warga setempat. Tim SAR pun menemukan dan mengevakuasi pendaki ini setelah upaya pencarian intensif.
Hingga kini, pencarian masih difokuskan pada satu pendaki yang belum ditemukan. Otoritas setempat kembali mengingatkan masyarakat tentang bahaya pendakian ilegal di Gunung Merapi, terutama ketika status kawasan masih ditutup secara resmi demi keselamatan jiwa.















