Semarang, Tuturpedia.com – Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pelayanan masyarakat sekaligus mengurangi pencemaran udara dengan melaksanakan uji coba bus listrik Trans Semarang pada Rabu (5/11) untuk rute koridor 1. Dirinya bahkan telah mengajukan persetujuan pembiayaan konversi bus diesel konvensional menjadi bus listrik atau electric vehicle di koridor tersebut pada tahun 2026 kepada DPRD Kota Semarang
“Ini sebuah langkah maju yang konkret sekaligus menunjukkan komitmen Pemerintah kota Semarang dalam mendorong penurunan emisi dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti bus listrik,” katanya, Rabu (5/11).
Menurutnya, rute operasional koridor 1 (Terminal Mangkang–Pemuda–Simpang Lima–Terminal Penggaron) sampai saat ini menjadi koneksi penting yang menghubungkan jalur barat dan timur kota Semarang secara langsung. Rute ini memudahkan mobilitas masyarakat dan bagi pemerintah dapat mengoptimalkan upaya guna mendorong penggunaan transportasi massal oleh masyarakat.
Wali Kota menambahkan bahwa pengembangan kendaraan listrik di koridor 1 memiliki nilai strategis dan vital dari sisi ekonomi sebab menjadi jalur yang mengintegrasikan jalan-jalan utama dan sentra-sentra ekonomi di Kota Semarang.
“Di samping itu, kenyamanan pengguna transportasi adalah prioritas utama dalam membangun sistem transportasi yang terintegrasi, lebih modern, dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal ini, Pemerintah Kota Semarang perlu bersinergi dengan teman-teman di DPRD dalam hal pembiayaan,” ucapnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang memulai uji coba operasional bus listrik Trans Semarang pada Rabu (5/11).
Sebanyak dua armada bus listrik yang diujicobakan ini melayani rute Terminal Mangkang–Simpang Lima pulang pergi (PP). Satu bus besar menggunakan rute operasional koridor 1, sedangkan bus sedang dijalankan di koridor lain dengan mempertimbangkan medan yang sesuai dengan kendaraan listrik.
Masyarakat umum bisa menikmati tarif penumpang secara gratis selama uji coba bus listrik Trans Semarang yang berlangsung hingga dua pekan ke depan sekaligus melihat performa kendaraan secara menyeluruh.
Bus listrik Trans Semarang hadir guna mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan mendukung transportasi berkelanjutan di perkotaan, serta mencapai target Kota Semarang Net Zero Emission.
Trans Semarang saat ini telah mengoperasikan sebanyak 281 unit bus diesel untuk 8 koridor dan 4 feeder. Ke depannya bus listrik koridor 1 akan beroperasi penuh tahun depan dan secara bertahap semua armada Trans Semarang akan beralih dari bus konvensional menjadi bertenaga listrik.
“Ini titik awal yang positif jika sistem electric vehicle bisa diandalkan untuk transportasi Kota Semarang yang lebih maju dan lebih hijau,” tutup Agustina.
















