Bandung Barat, Tuturpedia.com — Badan Gizi Nasional (BGN) angkat bicara terkait kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menilai peristiwa ini tidak masuk akal karena bahan baku utama yang digunakan ternyata tidak segar.
Menurut Nanik, ayam yang menjadi lauk dalam paket MBG dibeli pada hari Sabtu, tetapi baru dimasak pada hari Rabu, atau empat hari kemudian. “Kejadian ini di luar nalar. Bagaimana mungkin ayam yang sudah lama disimpan baru dimasak beberapa hari setelah pembelian?” ujarnya, Jumat (27/9/2025).
Disimpan dalam Jumlah Besar
Nanik menjelaskan, jumlah ayam yang disimpan dalam freezer mencapai sekitar 350 ekor. Volume penyimpanan yang besar itu makin meningkatkan risiko jika tidak dikelola dengan baik. “Bahan baku untuk program MBG seharusnya dipastikan fresh, bukan lama disimpan, apalagi untuk jumlah sebanyak itu,” tegasnya.
Tidak Bisa Ditoleransi
BGN menilai penggunaan bahan yang tidak segar jelas tidak bisa ditoleransi dalam program yang menyangkut kesehatan masyarakat. Apalagi, sasaran MBG sebagian besar adalah anak-anak sekolah yang membutuhkan asupan makanan bergizi dan aman.
“Kalau bahan bakunya saja tidak fresh, bagaimana bisa menjamin kualitas makanan yang dikonsumsi? Ini jelas pelanggaran serius,” kata Nanik.
Sebagai tindak lanjut, BGN menyatakan sudah melakukan evaluasi dan memperketat pengawasan terhadap distribusi serta penyimpanan bahan makanan dalam program MBG. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang di daerah lain.
Nanik menegaskan, pihaknya akan terus memastikan kualitas pangan dalam program nasional ini terjaga. “Program MBG dibuat untuk menyehatkan, bukan mencelakakan. Karena itu, setiap pihak yang terlibat harus benar-benar bertanggung jawab,” ujarnya.
Kasus keracunan massal ini menjadi peringatan penting agar semua pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat lebih ketat dalam mengawasi keamanan dan kesegaran bahan pangan.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.