Semarang, Tuturpedia.com — Pemerintah Kota Semarang terus berinovasi dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat, khususnya untuk ibu hamil, balita, dan remaja. Melalui program Keluarga Cemara atau Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi, Pemkot menghadirkan langkah promotif dan preventif demi menekan angka stunting sekaligus memastikan generasi mendatang tumbuh sehat.


Program ini resmi diluncurkan pada 10 September 2025 dan langsung mendapat respons positif dari masyarakat. Di wilayah Krobokan, Semarang Barat, sejumlah ibu hamil telah merasakan manfaat nyata program ini.
Dukungan Nyata untuk Ibu Hamil
Salah satu peserta, Hesti (42), mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari tenaga kesehatan. Ia yang sedang hamil anak keempat kini merasa lebih diperhatikan dan termotivasi untuk rutin memeriksakan kehamilannya.
“Saya sering mendapat pengingat lewat WhatsApp untuk kontrol ke Posyandu. Ada juga senam ibu hamil yang bikin saya lebih siap menghadapi persalinan. Rasanya benar-benar didukung,” ungkap Hesti.
Selain layanan konsultasi kesehatan, program ini juga mengadakan kegiatan senam ibu hamil sebagai persiapan persalinan yang sehat dan aman.
Fokus pada Balita dan Pencegahan Stunting
Tak hanya untuk ibu hamil, program Keluarga Cemara juga menyentuh kelompok balita. Pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan secara berkesinambungan, termasuk layanan gizi untuk memastikan anak-anak terbebas dari risiko stunting.
Rita (35), seorang ibu dengan anak balita berusia 3 tahun, menyampaikan harapannya agar program ini bisa melahirkan generasi sehat di lingkungannya.
“Saya senang sekali ikut Posyandu di RW 12 Kelurahan Krobokan. Harapannya, anak-anak di sini bisa bebas stunting dan tumbuh sehat,” katanya.
Layanan Gratis di Posyandu
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa layanan dalam program Keluarga Cemara bisa diakses masyarakat tanpa biaya.
“Kami memastikan layanan dasar kesehatan dan gizi di Posyandu gratis. Program ini menjadi upaya bersama untuk mencegah stunting sejak dini dan mempersiapkan generasi mendatang yang lebih sehat dan berkualitas,” tegas Agustina.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, Keluarga Cemara juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran keluarga akan pentingnya pemeriksaan rutin dan perawatan gizi.
Langkah Strategis Pemkot Semarang
Keluarga Cemara hadir sebagai jawaban atas tantangan gizi dan kesehatan di masyarakat perkotaan. Pemkot ingin memastikan bahwa setiap ibu hamil dan balita tidak hanya mendapat layanan medis, tetapi juga dukungan emosional dan sosial melalui pendampingan yang berkelanjutan.
Melalui program ini, Semarang menegaskan komitmennya dalam membangun generasi bebas stunting sekaligus memperkuat layanan kesehatan berbasis keluarga.
Dengan bahasa sederhana, program Keluarga Cemara membuktikan bahwa inovasi kesehatan tidak harus rumit. Yang terpenting adalah keberlanjutan, kedekatan dengan masyarakat, dan konsistensi dalam pelaksanaan.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.















