Tuturpedia.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sikap tegas terhadap kementerian dan lembaga negara yang masih lamban dalam merealisasikan anggaran mereka.
Dalam waktu dekat, ia akan turun langsung menyambangi instansi-instansi pemerintah yang dinilai belum memaksimalkan penggunaan dana negara.
Jika hingga batas waktu yang ditentukan anggaran tersebut tidak juga terserap dengan baik, maka dana tersebut akan dicabut dan dialihkan ke program yang lebih siap serta langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Saya sudah sampaikan ke Presiden bahwa mulai bulan depan saya akan kunjungi kementerian dan lembaga besar yang realisasi anggarannya masih rendah. Kita akan evaluasi. Kalau mereka tidak bisa belanjakan anggarannya sampai akhir tahun, ya kita tarik dan alihkan,” ujar Purbaya saat ditemui di kompleks Istana, Selasa (16/9/2025).
Menurut Purbaya, kementerian dan lembaga diberi waktu hingga akhir Oktober 2025 untuk menunjukkan komitmen dan progres nyata dalam penyerapan anggaran. Jika tidak ada perbaikan signifikan, maka langkah redistribusi anggaran akan diambil tanpa kompromi.
“Saya nggak ingin ada dana negara yang nganggur di kas hanya karena kementeriannya tidak gerak cepat. Kalau tidak terserap juga, kita alihkan ke program-program yang sudah siap dijalankan dan manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat. Intinya, anggaran harus bekerja untuk rakyat, bukan diam di rekening,” tegasnya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Purbaya juga menyatakan ingin memutus kebiasaan lama di mana sisa anggaran sering menumpuk di akhir tahun. Ia menegaskan, seluruh anggaran yang telah dialokasikan harus digunakan secara efektif untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
“Saya ingin memastikan tidak ada dana yang mubazir. Di akhir tahun nanti, seluruh anggaran harus sudah bekerja untuk pembangunan, tidak boleh ada yang tertahan tanpa alasan jelas,” ujarnya usai menghadiri rapat koordinasi bersama kementerian ekonomi pekan lalu.
Sebagai bagian dari upaya percepatan ini, Purbaya juga menggandeng Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Investasi untuk membentuk Tim Akselerasi Program Pembangunan. Tim ini akan bertugas memantau, mengevaluasi, dan mempercepat pelaksanaan program-program strategis yang dibiayai oleh anggaran negara.
“Memang kita lihat di kuartal ketiga ini sedikit lambat, baik belanja maupun pergerakan ekonomi. Tapi saya optimis, dengan langkah-langkah percepatan yang kita ambil, kuartal keempat akan menjadi titik balik. Kita kejar agar target pertumbuhan tetap tercapai,” pungkasnya.
Dengan langkah tegas ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar berdampak nyata bagi rakyat dan tidak terbuang sia-sia oleh kelambanan birokrasi.***
Penulis: Rizal Akbar
