Tuturpedia.com — Direktur Laba Forexindo Berjangka sekaligus analis mata uang, Ibrahim Assuaibi menyebut bahwa nilai tukar/kurs rupiah banyak dipengaruhi ketidakpastian politik di Prancis, Jepang, Rusia, dan Indonesia.
Menurutnya, kondisi yang terjadi membuat nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Selasa sore akhirnya melemah menjadi 172 poin atau sekitar 1,05 persen menjadi Rp16.482 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.310 per dolar AS.
“Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengundurkan diri setelah kehilangan mosi kepercayaan di Majelis Nasional,” ungkap Ibrahim.
“Pencopotan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan juga memicu kekhawatiran investor global atas arah fiskal Indonesia,” tambahnya.
Sebagai informasi, Ketua Majelis Nasional Prancis Yael Braun-Pivet mengumumkan bahwa dari 589 anggota majelis, Francois Bayrou hanya mendapat 194 suara dukungan terhadap pemerintahannya, sementara 365 suara lainnya sepakat menolak mendukung Bayrou. Lebih lanjut, 15 anggota lainnya memilih abstain.
Keputusan mengejutkan tersebut membuat Bayrou akhirnya menyampaikan bahwa dirinya mundur dari pemerintahan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron berdasarkan BFM TV.
Sementara itu di Asia, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengundurkan diri dengan menyebut bahwa pentingnya mencapai kesepakatan tarif antara Jepang dan Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu faktor utama dalam keputusannya menyerahkan jabatan pada bakal penerusnya.
Hal yang terjadi di Rusia saat Amerika Serikat meningkatkan prospek pemberian sanksi yang lebih ketat menyusul serangan Moskow pada Ukraina di akhir pekan lalu juga dianggap berpengaruh besar.
Dan tentunya, melihat sentimen yang terjadi di dalam negeri sebagai buntut pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa juga cukup mengguncang pasar.
Sebagai tambahan data, berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hri ini juga melemah pada level Rp16.462 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp.16.348 per dolar AS.***
Penulis: Rizal Akbar || Editor: Permadani T.