Blora, Tuturpedia.com — satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengimbau kepada warga Dusun Gendono, Desa Gandu, kecamatan Bogorejo, yang mengungsi terdampak insiden kebakaran sumur bor minyak ilegal, untuk tak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman.
Tentunya himbauan ini bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan ramainya sebuah video berdurasi kurang lebih 30 detik memperlihatkan, padamnya kobaran api di lokasi insiden kebakaran sumur bor minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, kecamatan Bogorejo, tengah menjadi perbincangan publik dan khususnya pengguna aplikasi WhatsApp @sudutblora.
Kepala Satpol-PP, Pujo Catur, saat dihubungi oleh awak media ini melalui sambungan telepon maupun pesan aplikasi WhatsApp, pada, Sabtu (23/08/2025) malam, pun memberikan penjelasan secara jelas dan gamblang.
“Alhamdulillah api sudah padam. Namun, kami akan terus mengedukasi warga agar bisa menahan diri dan tidak segera kembali ke rumah masing-masing, sebelum ada pernyataan kondisi aman untuk warga, dari
yang berwenang dan kompeten dibidang migas maupun lingkungan,” ucapnya.
Lebih lanjut ketika disinggung terkait tanggap darurat atas insiden tersebut, dirinya juga kembali memberikan penuturannya.
“Kalau soal tanggap darurat, kurang lebih 14 hari. Sekali lagi, kami berharap warga benar-benar menaati himbauan ini,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, video yang memperlihatkan padamnya api di lokasi insiden kebakaran sumur bor minyak ilegal tersebut saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di grup aplikasi WhatsApp @sudutblora. Anggota grup pun memberikan apresiasi dan bersyukur atas insiden tersebut dapat diatasi.
“Alhamdulillah api sudah off. Semoga insiden ini menjadi pembelajaran dan tak terulang kembali,” tulis Gus Risang Alfais putra dari KH. Nasir, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Alif Kecamatan Tunjungan, KH Nasir.
Sebagai informasi, dan diberitakan sebelumnya berdasarkan data Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, kebakaran sumur minyak di Kabupaten Blora tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dua orang terluka, satu rumah terbakar rusak berat, 4 rumah terbakar rusak sedang, dan 300 KK atau sekitar 750 orang mengungsi. Dan, terbaru, satu orang lagi dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat insentif di rumah sakit.
Penulis: Lilik Yuliantoro || Editor: Permadani T.