banner 728x250
News  

BNPB: Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi NTT Mencapai 11.553 Orang

Kepala BNPB, Suharyanto (tengah) saat menggelar konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024). Foto: Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia
Kepala BNPB, Suharyanto (tengah) saat menggelar konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024). Foto: Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 11.553 orang. Para pengungsi itu tersebar di delapan titik pengungsian.

“Hari kedelapan ini gunungnya masih erupsi. Per hari ini, sejak letusan awal hari Sabtu tanggal 3 November 2024 itu sudah terjadi 54 kali letusan. Kemudian untuk pengungsian, tercatat sampai hari ini ada 11.553 orang, sekarang ada di delapan titik pengungsian terpusat,” jelas Suharyanto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024).

Dari delapan titik, sebanyak enam lokasi pengungsian berada di Flores Timur dan dua lainnya ada di Sikka. Suharyanto menuturkan lokasi pengungsian yang ada di Sikka akan dipindahkan bertahap ke Flores Timur.

“Saat ini pengungsi di Sikka dalam proses pindah ke Flores Timur. Kenapa dipindah? Karena abu itu mengarahnya ke barat dan barat daya, sehingga tempat pengungsian di Kabupaten Sikka ini terdampak abu,” ujarnya.

Suharyanto juga menjelaskan terkait arahan Wapres Gibran Rakabuming, yang meminta agar para pengungsi dibedakan antara umum, lansia, ibu hamil atau menyusui, dan anak-anak.

Dia juga memberikan update terkait layanan fasilitas di pengungsian, yang menurutnya tidak ada keluhan dari para pengungsi. Namun, BNPB akan terus melengkapi fasilitas yang ada, termasuk Mandi Cuci Kakus (MCK).

“Supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat dan kami pastikan per hari ini belum ada keluhan terkait dengan pelayanan dasar makan, minum, dan air bersih, tetapi yang akan terus dilengkapi adalah MCK,” terang dia.

Meski erupsi masih berlangsung, BNPB belum menambah titik lokasi pengungsian. Hal ini karena jumlah pengungsi belum bertambah signifikan.

“Kalau nanti ada tambahan lagi pengungsi, ini kita terus disisir ya, setiap hari makin bagus, hari kedelapan sudah lebih bagus, hari kesembilan, hari ke-10, bisa saja (bertambah), nanti kita akan ada penambahan titik pengungsi,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Suharyanto, pemerintah daerah setempat juga akan menambah pelayaran laut menggunakan kapal feri. Selain itu, TNI juga akan mengirimkan kapal untuk membantu pengungsi.

“Dari TNI juga per hari ini membantu TNI Angkatan Laut akan menggeser KRI Ahmad Yani. Nah dengan langkah-langkah ini mudah-mudahan dalam masa tanggap darurat ini semua kebutuhan pengungsi ini betul-betul bisa kita penuhi,” pungkas dia.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah