banner 728x250
News  

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Tewaskan 10 Orang, Ini Imbauan BNPB!

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi. Foto: x.com/GibranRakabum
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi. Foto: x.com/GibranRakabumGunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi. Foto: x.com/GibranRakabum
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.comGunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Senin (4/11/2024) dini hari, menyebabkan sedikitnya 10 korban jiwa dan melukai puluhan orang. 

Selain itu, material vulkanik yang terlontar dari letusan mengakibatkan sejumlah bangunan terbakar, menciptakan kondisi darurat di kawasan tersebut.

Menanggapi situasi ini, Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke level awas (IV) yang mulai berlaku sejak Minggu, 3 November 2024 pukul 00.00 WITA.

Sebelumnya, status gunung ini berada pada level siaga (III), namun setelah evaluasi terhadap aktivitas vulkanik dalam periode Rabu, 23 Oktober 2024 hingga Minggu, 3 November 2024, PVMBG menyimpulkan adanya peningkatan aktivitas yang signifikan. 

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan,” tutur Kepala PVMBG, P Hadi Wijaya.

Sejak 25 Juni 2024-24 September 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki berada dalam status siaga darurat dan telah beberapa kali mengalami erupsi yang menyemburkan abu vulkanik hingga setinggi hampir 1 kilometer. 

Pada erupsi kali ini, aktivitas vulkanik terpantau sangat intensif, dengan 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali gempa berfrekuensi rendah, 133 kali gempa vulkanik dangkal, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, serta 3 kali getaran banjir. 

“Pada periode sebelumnya, rata-rata tinggi kolom erupsi adalah 100-1.000 meter, saat ini rata-rata tinggi kolom erupsi setinggi 500-1.000 meter,” ungkap Hadi.

Imbauan BNPB

Mengenai upaya mitigasi lebih lanjut, BNPB mengimbau masyarakat serta wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi dan menjauhi area utara-timur laut dan timur laut dengan jarak sektoral yang sama. 

Masyarakat juga diminta tetap tenang dan mengikuti arahan resmi, serta tidak memercayai isu yang sumbernya tidak jelas.

Untuk mencegah dampak kesehatan akibat abu vulkanik, BNPB mendorong warga untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. 

Selain itu, warga di sekitar gunung diminta waspada terhadap kemungkinan banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan lebat. 

Pemerintah daerah juga tetap berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. 

“Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung,” kata Kepala BNPB, Abdul Muhari.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah