Semarang, Tuturpedia.com – Setelah sukses dengan film 172 Days, Starvision kembali merilis drama religi baru berjudul Laut Tengah yang diadopsi dari novel best seller berjudul sama karya Berliana Kimberly.
Pada film tersebut, menceritakan tentang kisah kehidupan tentang drama percintaan Haia yang diperankan oleh Yoriko Angeline, merupakan perempuan yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi yang diperankan oleh Ibrahim Risyad, demi keluar dari kehidupannya yang kelam lalu melanjutkan kuliah S2 di Korea.
Sedangkan Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.
Semua tokoh dalam film ini memiliki nama yang tak sengaja saling terhubung dengan negara-negara yang dilewati Mediterranean Sea atau Laut Tengah, yakni perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah terkait peradaban Islam.
Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophia, Mesir dengan Kota Alexandria, Bumi Syam Suriah, Palestina yang memiliki Masjidil Aqsa, dan Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah.
Chand Parwez Servia yang merupakan Produser Laut Tengah menyampaikan, film ini memiliki pemandangan indah Korea dengan nuansa drama religi ala drakor.
“Ini menceritakan tentang perjalanan cinta yang tidak mudah. Dari kisah ini, sebagai manusia diminta untuk lebih mengerti takdir dan materi kehidupan yang tidak bisa ditebak,” pungkasnya usai nobar di bioskop Semarang, Minggu (6/10/2024).
Sementara itu, Berliana Kimberly sang penulis novel Laut Tengah menceritakan, melalui karakter di filmnya, cerita yang ia tulis bisa lebih hidup.
“Para pemeran film ini mau berproses, sehinga karakter di novel bisa lebih hidup,” kata Kimberly.
Yoriko Angeline pun menceritakan pengalamannya selama syuting di Korea Selatan. Menurutnya menghidupkan karakter Haia, membawanya ke dalam pengalaman baru dalam berakting.
“Saat di Korea, aku juga jadi banyak belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana. Mulai dari mendalami kajian politik Asia Timur dan melihat peradaban Islam di Korea yang memiliki majelis keilmuan Islam di masjid Itaewon,” ujar Yoriko.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah















