banner 728x250
Sports  

Leverkusen Ditahan Imbang Klub Papan Bawah Usai Kebobolan 2 Gol, Alonso Kritik Keangkuhan Pemainnya

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso. Foto: x.com/bayer04fussball
Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso. Foto: x.com/bayer04fussball
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sabtu (5/10/2024) kemarin, secara mengejutkan Bayer Leverkusen hanya sanggup memetik satu angka saat berjumpa Holstein Kiel, yang sekarang masih berkutat di zona degradasi.

Padahal, Leverkusen sudah unggul 2-0 terlebih dahulu sejak menit ke-8 berkat gol Victor Boniface dan Jonas Hofmann.

Menanggapi performa para pemain Leverkusen di kandang mereka akhir pekan kemarin, pelatih Xabi Alonso mengkritik sikap anak buahnya yang dinilai terlalu jemawa.

Alonso: Mentalitas yang Keliru setelah Liga Champions

Faktanya, hasil imbang usai keunggulan dua gol rupanya pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, dari total enam laga di Bundesliga musim ini, pola seperti itu sudah terjadi tiga kali, termasuk dalam laga menjamu Holstein Kiel kemarin.

“Saya tak puas dengan penampilan kami. Salah kami sendiri, kami tidak bermain dengan pintar dan kami pikir permainannya sudah berakhir. Namun dalam sepak bola, Anda harus selalu terus maju dengan intensitas yang sama,” urai Alonso usai pertandingan.

“Kami jauh terlalu pasif. Setelah laga besar di Liga Champions, kami tidak memiliki mentalitas yang tepat untuk pertandingan ini,” imbuhnya, dikutip dari ESPN pada Senin (7/10/2024).

Kurang Ngotot untuk Cetak Gol Kemenangan

Hasil seri tersebut dipetik usai kemenangan 1-0 atas AC Milan di Liga Champions pada pertengahan pekan kemarin, yang didominasi oleh Die Werkself habis-habisan, terutama di babak pertama.

Hanya dalam 12 menit saja sejak kick-off pertandingan, anak buah Alonso telah melepaskan sembilan tembakan ke arah gawang Mike Maignan.

Dominasi turut ditunjukkan oleh Leverkusen kala menjamu Holstein Klein kemarin. Hanya saja, Alonso menilai anak buahnya kurang agresif untuk membalik keadaan.

“Kami punya kendali namun kendalinya lembek tanpa keagresifan untuk (mencetak) gol ketiga. Gol pertama Kiel tepat sebelum half-time adalah sinyal bahwa situasinya bisa jadi berbahaya,” jelas Alonso.

“Akan tetapi kesalahan terbesar ada di babak pertama karena kami tidak tahu bagaimana menangani pertandingan setelah unggul 2-0. Kami tak cukup pintar. Ada sedikit keangkuhan ketika kami seharusnya lebih fokus. Kami akan belajar,” pungkasnya.***

Penulis: K Safira

Editor: Annisaa Rahmah