banner 728x250
News  

Fakta Terbaru Resti Widia yang Ditemukan di Lemari Kosan, Sempat Diancam Dibunuh sebelum Tewas 

Ilustrasi lemari tempat ditemukannya jasad Resti Widia dalam kondisi tak wajar di Jambi. Foto: pexels.com/thatguycraig000
Ilustrasi lemari tempat ditemukannya jasad Resti Widia dalam kondisi tak wajar di Jambi. Foto: pexels.com/thatguycraig000
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Resti Widia (30), wanita asal Subang, Jawa Barat yang ditemukan tewas di dalam lemari pakaian di kos-kosan ternyata sempat diancam hendak dibunuh

Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (28/9/2024), Resti ditemukan tewas di dalam lemari kamar kosannya yang berada di Jl. Kasuari, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. 

Menurut pengakuan sang ayah dan ibu angkatnya saat dimintai keterangan oleh awak media pada Jumat (27/9/2024), Resti sempat mendapatkan ancaman dari sekelompok orang. 

Sebelum ditemukan tewas, menurut Ismed selaku ayah dari Resti mengatakan anaknya sempat membicarakan soal ancaman yang diberikan padanya. 

“Sebelum kejadian juga sempat bicara seperti itu (ancaman),” kata Ismed, Jumat (27/9/2024).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Levi, ibu angkat Resti yang tinggal di Jambi. Satu minggu sebelum jenazahnya ditemukan di lemari, wanita berusia 30 tahun itu sempat mengatakan pengancaman kepada Levi. 

“Benar, seminggu lalu korban bicara kepada saya,” ujar Levi.

“Iya katanya ada sekelompok orang yang mau membunuh dia (Resti),  itu satu minggu yang lalu,” tambahnya.

Usai mendengar penuturan dari korban yang mendapatkan ancaman, Levi pun meminta Resti untuk pindah kosan atau bisa juga tinggal di rumahnya.

Sayangnya wanita berusia 30 tahun itu menolak dan mengaku tak takut dengan ancaman yang diberikan padanya. 

“Dia bilang tidaklah, Resti tidak takut,” jelasnya. 

Ketika ditanya mengenai siapa yang mengancamnya, korban mengaku tidak tahu. Dia juga menjelaskan alasan tak mau pindah lantaran sudah nyaman di kosan tersebut. 

“Saya tanya siapa yang mengancam, kata dia tidak tahu. Saya juga bilang kalau sudah tidak nyaman lagi di kosan itu pindah saja atau ke rumah saya saja, tapi korban menjawab tidak dan bilang juga tidak bersalah jadi tidak takut,” terangnya.

Malam sebelum kejadian, Levi sempat dihubungi oleh Resti yang mengatakan ingin datang ke rumahnya. Namun korban membatalkan rencananya karena mengaku ada tamu yang datang ke kosannya. Percakapan itu menjadi komunikasi terakhir keduanya. 

“Malam itu rencananya mau ke rumah saya sekitar pukul 22.00 WIB dan saya menyuruh dia naik Grab saja kalau mau ke rumah,” tuturnya.

Kemudian pada Rabu (25/9/2024) pagi, HP korban sudah tak bisa dihubungi. 

“Rabu pagi, 25 September 2024, saya coba menghubungi lagi, tapi HP korban tidak aktif,” beber Levi. 

Ibu angkat dari Resti itu pun berkoordinasi dengan teman-teman dan kakak Resti untuk mencari tahu keberadaan korban. 

Namun ketika didatangi ke kosannya, pintu kosan sudah terkunci dari luar. Kemudian ketika kosan dibuka secara paksa, teman-teman korban menemukan jasadnya di dalam lemari dengan kondisi terikat dan mengeluarkan bau tak sedap.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah