banner 728x250

Jumlah ATS di Blora Berkurang Berkat Program KBP oleh Bupati Arief Rohman

Bupati Arief Rohman. Foto: Istimewa
Bupati Arief Rohman. Foto: Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Sebagian masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), tentu belum banyak tahu apa yang telah dilakukan oleh Bupati Arief Rohman selama memimpin kota dengan julukan penghasil minyak dan jati selama kurang lebih 3,5 tahun.

Salah satunya yaitu keberhasilan Arief Rohman dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah dan keluarga kurang mampu.

Komitmen tersebut Arief Rohman wujudkan melalui Kartu Blora Pintar (KBP).

“KBP merupakan program dengan sasaran anak-anak yang belum mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP). Dan diharapkan dengan KBP, bisa membantu anak-anak kurang mampu di Blora yang belum mendapat PIP, mulai jenjang TK sampai dengan SMP,” ungkap Arief Rohman saat peluncuran KBP di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Selasa (23/5/2023) lalu.

Adapun peluncuran KBP tersebut menjadi salah satu langkah dalam menangani anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Blora, yang kemudian dimulai pada tahun ajaran baru, sekitar bulan Juli 2023.

Terlepas dari itu, Kepala Disdik Kabupaten Blora, Sunaryo, menuturkan bahwa selama ini penanganan ATS di Blora sudah cukup baik.

“Ke depan, kami akan terus mengambil langkah untuk meminimalisasi jumlah ATS dan Blora mencanangkan zero ATS. Dan saat ini, Blora sudah mempunyai aplikasi Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT). Dengan cara itu, akan memudahkan untuk mencari data, by name by address, sehingga akan memudahkan pemerintah, hingga mengintervensi,” ujar Sunaryo, dikutip Jumat (27/9/2024).

Pihaknya pun melibatkan stakeholder terkait, khususnya Dinas PMD, sebab mereka yang paling tahu mengenai kondisi warga.

“Kondisi yang sulit juga adalah penduduk dan warga Blora yang sudah menikah, sehingga mereka tidak mudah diajak kembali ke sekolah. Namun demikian, program yang akan terus kita lakukan adalah gerakan Ayo Kembali ke Sekolah,” tambahnya.

Tak hanya itu, baru-baru ini juga Pemerintah Kabupaten Blora berhasil mengembalikan 4.000 ATS ke sekolah formal. Lalu, sekitar 1.000 ATS lainnya juga telah dikembalikan ke sekolah nonformal lewat program kesetaraan paket B dan C.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Nuril Huda menyebutkan, jumlah ATS di Blora sempat mencapai 6.480 orang. Dari angka ini, pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengembalikan ATS ke jalur pendidikan baik formal serta nonformal.

“Ke jalur pendidikan formal jumlahnya sekitar 4.000 (orang) dan 1.000 (orang) lagi dikembalikan ke jalur pendidikan nonformal, seperti kejar paket B dan paket C,” jelasnya.

Berdasarkan survei, penyebab adanya ATS di Blora yaitu alasan ekonomi, akses ke sekolah jauh, terutama warga yang tinggal di pinggir hutan.

Ada pula sebagian dari mereka yang bekerja untuk membantu orang tuanya. Kemudian malas berpikir dan karena pengaruh lingkungan.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Annisaa Rahmah